Reporter : Mayaningtyas Esya Utami
UMS-Demo yang dilakukan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) pada Kamis (13/8) dianggap biasa oleh Wakil Rektor I. Dinamika yang terjadi di kampus dianggap sebagai proses pendewasaan mahasiswa.
Demo yang dilakukan oleh seluruh komponen Organisasi Mahasiswa pada Kamis siang dilatarbelakangi oleh berbagai isu yang sedang hangat di kampus. Sebelum aksi demo dilakukan, Ormawa yang merupakan gabungan mahasiswa dari perwakilan Keluarga Mahasiswa (Kama) seluruh Fakultas di UMS, Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U), Partai Mahasiswa, serta Organisasi Otonom (Ortom) yang ada di UMS telah lebih dulu berkumpul, dikoordinasikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) untuk berunding.
Hasil rundingan yang dilakukan pada Rabu malam (12/8) membahas permasalahan kampus, kemudian dituangkan dalam sebuah Piagam Kesepakatan (Pikat). Pikat terdiri atas tuntutan dan aspirasi bersama untuk diajukan ke Rektor selaku pimpinan universitas. Isi dari Pikat yang keseluruhannya ada sepuluh poin, berisi pokok bahasan dari evaluasi pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kader dan Penyambutan Mahasiswa Baru (PK-PMB), kebijakan baru terkait peraturan sepeda motor masuk kampus dialihkan pada jam 20.00, kebijakan akademik terkait program BIMPI, pertukaran pelajar, KRS, serta fasilitas kampus yang belum sesuai dan memadai.
Demo yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas tersebut dianggap biasa oleh Wakil Rektor I, Muhammad Da’i yang pada siang itu berada di kampus. Ketika diwawancara oleh Koran Pabelan, Muhammad Da’i mengatakan demo mahasiswa sudah biasa baginya. “Demo itu kan sebuah dinamika untuk proses menuju dewasa. Tuntutan yang disampaikan pun harus secara rasional sehingga nanti bisa untuk ditindak lanjuti. Pun sebenarnya kita (Pimpinan Universitas-red) terbuka kepada mahasiswa kapanpun, jika ada yang perlu dibicarakan,” ungkapnya, Kamis (13/8).
Empat Satpam Diturunkan untuk Pengamanan Demo
Selama demo berjalan peran Satuan Pengaman (Satpam) terus memantau jalannya aksi siang itu. Maryadi menyampaikan sudah sepatutnya jika ada kegiatan demo seperi ini, pihak Satpam yang harus turun langsung ikut mengamankan jalannya demo. Langkah ini diambil guna menghindari tindakan anarkis yang mungkin terjadi. “Satpam sudah dimintai ijin dengan dibuktikan surat perijinan yang diberikan oleh penyelenggara dan diberikan pada kami pagi hari sebelum demo berlangsung. Dari Satpam hanya menurunkan empat anggota untuk turut menjaga keamanan selama demo berlangsung. Alhamdulillah demo bisa lancar dan tidak ada tindakan anarkis atau hal-hal yang tidak diinginkan,” terang Maryadi, Kamis (13/8).
Editor : [PWDR]