Reporter : Ritmika Serenadi
UMS-Sejumlah mahasiswa yang mengikuti audiensi konversi kurikulum baru Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Selasa (11/8) di Gedung J Ruang Seminar menganggap bahwa kurikulum 2015 menguntungkan bagi mahasiswa yang rajin kuliah.
Rahayu Sulistyaningsih, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi yang menilai bahwa konversi kurikulum sangat menguntungkan bagi mahasiswa yang selalu rajin dan lulus dalam status mata kuliah yang telah ditempuh. “Menguntungkannya dari segi SKS (Sistem Kredit Semester-red). Setelah dikonversi ke kurikulum baru ternyata menjadi lebih banyak,” paparnya usai Audiensi.
Dalam audiensi, Palupi selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi membenarkan bahwa setelah dikonversi, jumlah SKS mahasiswa kemungkinan akan meningkat. Pihak Prodi telah melakukan simulasi pada semua angkatan, dan hasilnya pun tidak ada yang bermasalah. “Kemarin ada yang SKS-nya 82 terkonversi menjadi 99 SKS,” ungkapnya saat Audiensi berlangsung.
Palupi juga menegaskan kepada mahasiswa untuk tidak perlu khawatir mengenai capaian jumlah SKS sebelum menempuh mata kuliah skripsi. Pasalnya, konversi kurikulum 2015 ini sangat membantu mahasiswa untuk bisa mencapai total mata kuliah wajib dan mata kuliah pillihan yang harus ditempuh. Hal yang signifikan terlihat di antara kurikulum sebelumnya dengan kurikulum saat ini adalah ditiadakannya konsentrasi. Jadi mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi difokuskan agar mampu mencapai kompetensi lulusan di bidang Ilmu Komunikasi. “Yang akan dimaksimalkan adalah kemampuan kalian berkomunikasi, yang mencakup empat hal, yaitu mendengar, berbicara, menulis, dan membaca,” tambahnya.
Pembicara lain, Nur Latifah menjelaskan bahwa jika ada status mata kuliah mahasiswa yang tidak lulus di kurikulum lama, kemudian mata kuliah tersebut dikonversi menjadi dua mata kuliah, maka hal itulah yang harus ditanggung mahasiswa tersebut di semester yang akan datang. Artinya, konversi ini sangat menguntungkan bagi mahasiswa yang konsekuen dengan kuliahnya. “Bagi Anda yang IPK-nya tidak terlalu brilian itu tidak masalah. Yang penting status mata kuliah Anda selalu lulus. Insya Allah tidak akan dirugikan,” paparnya, Selasa (11/8).
Editor : [MEU]