Reporter : Afril Mifda Faridz
UMS-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) memasang beberapa atribut yang menyerukan protes kepada rektor, Rabu (12/8) di hall Gedung G FEB. Aksi kali ini BEM FEB menuntut beberapa poin tuntutan yang menjadi keluhan mahasiswa.
Kordinator aksi BEM FEB, Rokhim Novyandra mengaku pihaknya telah menerima banyak masukan baik dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP), maupun dari mahasiswa umum. Dalam aksi yang akan dilaksanakan, Kamis (13/8) dalam pantauan Koran Pabelan ternyata melibatkan sejumlah BEM dari fakultas lain yang dikordinatori oleh BEM Universitas (BEM-U) dan berkumpul di hall Masjid Fadhlurrahman.
“Ada beberapa poin yang menjadi tuntutan kami, seperti kembalikan PK-PMB ke konsep PPA, Kebijakan jam masuk kampus yang semakin malam, KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang menurut kami bahkan Prodi juga Dekan belum lah siap, Program BIMPI (Bahasa lnggris untuk Mahasiswa Program lnternasional) yang bagi mahasiswa internasional agar tidak diwajibkan, fasilitas yang kurang memadai dan juga rasio dosen kurang ideal,” tutur Rokhim, Kamis (13/8).
Menurut Rokhim, aksi pada Rabu (12/8) mencoba melakukan Public Hearing (Uji Publik) untuk melihat bagaimana respon mahasiswa. Hal itu dilakukan agar mahasiswa dapat tahu maupun ikut berpartisipasi dalam aksi pada Kamis (13/8). ”Tentunya sudah ada beberapa pokok permasalahan yang bisa dirasakan, contohnya terkait fasilitas kampus, padahal UMS setiap tahunnya menerima mahasisa baru yang terus meningkat tapi kenapa fasilitas yang diberikan tidak naik-naik, seperti ruang kuliah lantai 3 gedung G banyak yang retak,” keluh Rokhim.
Mahasiswa Prodi Akuntansi FEB, Ilham Nuryana selaku mahasiswa mengeluhkan megenai kebijakan yang menyangkut banyak pihak khususnya mahasiswa. Ia sendiri mengetahui mengenai beberapa poin yang akan dijadikan tuntutan oleh BEM FEB. ”Saya sendiri mengeluhkan kebijakan seperti jam masuk mahasiswa pada jam 8 malam, bagi aktivis yang sering mengadakan rapat maupun beraktifitas di kampus tentu itu sangat mengganggu,” ujarnya, Kamis (12/8).
Editor : [MEU]