Reporter : Afril Mifda Faridz
UMS-Kebakaran yang merambah di gunung Merbabu sejak Rabu (19/8), menggugah semangat dari teman-teman Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa) untuk turut serta membantu pemadaman api. Dikoordinasikan oleh teman-teman Malimpa, tim yang terdiri 10 relawan dari Hisbul Wathan (HW), Malimpa sendiri, dan beberapa tamu dari Padang dan Palopo, berangkat ke gunung Merbabu untuk bergabung bersama tim Search and Rescue (SAR) yang sudah dahulu di lokasi kebakaran.
Kabar yang diberikan oleh Akip Saputra yang menjadi salah satu tim pemadam kebakaran gunung Merbabu, menurutnya sudah terjadi kebakaran yang cukup besar sebelumnya. Terdapat lima desa yang masih memiliki titik api ketika tim dari Malimpa sampai pada lokasi base camp pemadaman yang disediakan oleh tim gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Boyolali. Informasi yang didapat Malimpa mengenai kebakaran gunug Merbabu didapat dari media sosial.
Tim Malimpa sendiri ditempatkan pada desa Tajun yang menjadi salah satu titik api gunung Merbabu. Kegiatan pemadaman sendiri sedikit mengalami kendala karena ketinggian lokasi kebakaran yang berada dibawah sabana dua, gunung Merbabu. Perlu melewati sabana dua dan turun kebawah untuk mencapai lokasi. Malimpa sendiri sudah dibekali materi teknik SAR dasar, tak terkecuali dalam teknik pemadaman api kali. Teknik pemukulan api dengan menggunakan tongkat yang sudah diatur menjadi seperti sapu dari kawat menjadi teknik pemadaman yang dipilih.
Akip mewakili relawan dari Malimpa berharap, “Kejadian kebakaran di gunung seperti itu agar tidak terulang lagi mengingat masih panjangnya musim kemarau tahun ini. Dan juga bagi semua elemen yang bergerak dalam bidang alam, baik pecinta alam, pegiat ataupun komunitas agar lebih berhati-hati ketika berinteraksi dengan alam, baik itu ketika menyalakan api atau membuang puntung rokok,” terang Akip, Senin (24/8).
Editor : [MEU]