Reporter : Anggi&Rizqi
UMS-Meningkatnya jumlah mahasiswa baru menjadi salah satu alasan Lembaga Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPIK) membuka kelas tambahan untuk kegitan Baitul Arqam. Dampak dari penambahan kelas, LPIK pun harus me-recruit lebih banyak Coordinator Imam (Co-Imam).
Setelah diklarifikasi, Kepala sie Baitul Arqam, Dodi Afianto, mengatakan bahwa adanya penambahan ruang kelas dan kamar tidur ini adalah dampak dari bertambahnya mahasiswa baru yang biasanya setiap tahun berkisar 6000 mahasiswa. Tahun ini mengalami peningkatan sekitar 1000 mahasiswa, dan tentu hal tersebut akan berimbas pada program wajib yang diadakan pihak universitas sendiri.
Seperti keterangannya Dodi, bahwa untuk kepentingan sumber daya manusia yang digerakkan untuk menjadi co-imam pun ditambah sehubungan meningkatnya mahasiswa yang akan mengikuti Baitul Arqam. “Untuk perihal co-imam kita memang butuh mahasiswa tambahan, semua mahasiswa punya kesempatan asalkan telah mengikuti baitul arqom dan lulus BTA, tapi tetap komposisinya banyak dari anak pondok,” terangnya, Selasa (1/9).
Salah satu co-imam, Teguh Khoirul Zein ini sempat memaparkan kecemasannya terhadap keterbatasan waktu mahasiswa yang tinggal di pondok tersebut. Pasalnya mahasiswa pondok juga mengakui padatnya waktu yang dijalani karna mereka bukan hanya melaksanakan kegiatan perkuliahan di kampus saja, namun juga terdapat kewajiban perkuliahan di pondok tersebut. Menurut Zein pihak LPIK akan membuka kesempatan bagi mahasiswa diluar pondok. “Pihak LPIK akan merekrut co-imam yang lebih banyak lagi, dan diutamakan yang diluar pondok,” jelasnya, Selasa (2/9).
Editor : [MEU]