Reporter : Mg_Aris
UMS-UntukĀ memaksimalkan dan memperbaiki sistem mentoring dari tahun sebelumnya, mulai tahun ajaran 2015-2016 sistem mentoring baru diterapkan. Tahun ini sistem yang diterapkan adalah membagi ke dalam tiga kelas, tahfidz, tahsin, dan Baca Tulis Al quran (BTA).
Ketua pelaksana mentoring FKIP, Muhammad Yarham membenarkan bahwa sistem mentoring pada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Langkah ini diambil lantaran pelaksanaan mentoring dipisahkan dan dibagi kedalam tiga kelas berbeda yaitu tahfidz, tahsin, dan Ā BTQ. āBaru tahun ini mentoring berbeda dengan sebelumnya, dengan tujuan kita ingin memperbaiki ibadah seluruh mahasiswa UMSĀ khususnya dalam sholat dan mengaji Al quran. Dan kita tahu pada tahun sebelumnya kurang lebih 2.500 mahasiswa UMS tidak lulus BTQ, hal ini sangat mengkhawatirkan bagi kita sebagai mahasiswa UMS yang backgroundnya adalah universitas Islam,ā ujarnya, Sabtu (3/10/2015).
Yarham menambahkan bahwa pembagian kelas itu berdasarkan dari nilai test BTQ pada saat mahasiswa baru masuk pertama kali. Nilai A ditempatkan di tahfidz, yang mendapatkan nilai B ditempatkan di tahsin dan yang mendapatlan nilai C ditempatkan di BTQ. Kemudian untuk memperbaiki sholat sendiri, pada tahun iniĀ materi sholat diterapkan dalam mentoring. Maka dengan sistem mentoring baru ini mahasiswa bisa lebih baik lagi dan bisa lebih mengenal dalah hal Ibadah.
āMungkin sudah 3 minggu mentoring berjalan, dan alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, efektif dan sesuai harapan, jadi kami ingin terus mempertahankannya dan memperbaiki bila ada kendala datang,āā unkap mahasiswa Program Studi Matematika semester lima itu.
Salah seorang mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Program Studi Hukum Ekonomi Syariah semester satu, Aris Surya Muzakki mengaku cukup senang dan bangga bisa mengikuti mentoring dengan sistem yang baru ini, meskipun masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. āBagus juga, bisa mengenal lebih dalam tentang Islam, dan lebih bisa dalam mengkaji Al quran, semoga ini bisa terus istiqomah, lebih baik dan peraturannya lebih diperketat. Karena masih banyakĀ mahasiswa yang terlambat, dan agendanya lebih diperbanyak lagi, ā ujarnya, Sabtu (3/10/2015).
Editor : [PWDR]