Reporter : Maya&Daryanti
UMS-Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akhirnya menerapkan presensi dosen dengan sistem finger print bagi dosen tetap yayasan. Sistem baru tersebut diterapkan guna memantau kehadiran dosen di kampus setiap harinya, serta pemenuhan 25 jam ke kantor setiap minggunya
Seperti disampaikan oleh Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Ida Nursanti bahwa mulai 3 Agustus 2015 lalu sistem presensi finger print diterapkan bagi seluruh dosen tetap yayasan di UMS.
“Karena kewajiban dosen tetap yayasan (regular-red) kan mengajar minimal 12 SKS, melakukan tridarma di tambah kemuhammadiyahan, serta pemenuhan jam mengajar seminggu 40 jam, bisa 25 jam di kantor, dan 15 jam luar kantor. Lewat finger print ini kan bisa dipantau kinerja dari dosen sendiri,” ungkap Ida, Kamis (1/10/2015).
Salah satu dosen dari Program studi Pendidikan Matematika menanggapi adanya finger print di UMS sangat bagus, dengan adanya sistem tersebut dosen akan lebih teratur berangkat kekampus. “Dan secara otomatis dosen akan datang setiap hari, karena biasanya dosen hanya datang ketika mengajar saja. Dosen akan lebih disiplin untuk berada dikampus selama 40 jam sehingga tidak ada yang Titip Absen (TA) karena berangkat dan pulang harus melakukan finger print,” terangnya, Sabtu (3/10).
Ia juga menambahkan adanya program baru ini memang efektif namun tetap saja ada kekurangannya.“Jadi ketika dosen lupa melakukan finger print maka akan dianggap tidak masuk karena tidak adanya bukti bahwa dosen yang bersangkutan datang ke kampus, berbeda lagi ketika dosen sedang tugas diluar kampus itu tetap dihitung masuk asalkan menunjukkan surat tugas dengan cara mengaploadnya ke presensi.ums.ac.id,” tutupnya.
Editor : [PWDR]