Kamis, September 28, 2023
Pabelan Online
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Investigasi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Investigasi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Pabelan Online
No Result
View All Result
Home berita lama

Earth Hour Solo : Save The World From The Little Things

05/11/2015
in berita lama
0
Earth Hour Solo :  Save The World From The Little Things
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Aisyah Arminia

Kecanggihan teknologi yang kian melesat saat ini, tentunya memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kini masyarakat semakin dimanjakan dengan teknologi yang ada. Tak jarang teknologi pun membawa dampak buruk, apabila manusia tidak bijak dalam penggunaannya. Menyebabkan kerusakan lingkungan dimana-mana, akibatnya bencana kian dekat dengan manusia.

Gaya hidup ramah lingkungan kian digembar-gemborkan oleh segelintir manusia yang merasa iba dengan kondisi alam yang semakin kritis. Dari situlah latar belakang munculnya Earth Hour (EH) Solo, satu gerakan yang mengampanyekan penyelamatan lingkungan.

Gerakan ini terlahir dengan tujuan mengenalkan gaya hidup simple yang bisa dilakukan oleh semua masyarakat. Salah satunya dengan mematikan saklar lampu ketika tidak digunakan. “Kenapa kampanye awal kita mematikan lampu? Karena itu adalah hal kecil yang kalau dilakuin banyak orang dampaknya akan luar biasa,” tutur Verril Pondrafi salah satu pengurus EH Solo yang berhasil ditemui pabelan-online.com di sekretariatannya. Ia mengungkapkan bahwa gerakan yang dilakukan EH tidaklah terlalu muluk-muluk. “Dari hal kecil tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang besar dan bermanfaat,” sambung Pondra.

Lelaki berkacamata ini pun menceritakan, EH Solo mengawali kampanye dari mematikan lampu selama satu jam. Kemudian rutin melakukan pertemuan setiap satu minggu sekali di sekretariatannya. Pertemuan rutin tersebut membahas isu lingkungan yang ada di Solo. Isu yang diangkat adalah yang paling dekat dengan masyarakat Solo seperti masalah transportasi, kertas, dan plastik. Kemudian dari pembahasan tersebut mereka kampanyekan di Car Free Day (CFD) dan siaran radio setiap satu bulan sekali.

Not Just Discussion, But Do With Your Action

EH Solo bukanlah komunitas yang hanya diskusi tentang penyelamatan lingkungan. Tapi juga melakukan aksi yang membuktikan bahwa lingkungan ini masih bisa diselamatkan dengan tangan-tangan yang percaya akan perubahan. Di penghujung Agustus 2015 lalu tepatnya tanggal 31 Agusutus, EH Solo bekerjasama dengan pengelola Taman Satwa Taru Jurug atau biasanya kita kenal dengan TSTJ menggelar aksi bakti sosial bersih-bersih di area kebun binatang tersebut. Acara yang diadakan pada Minggu pagi tersebut dihadiri semua elemen masyarakat dan pelajar. Dari pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Solo.

Acara dimulai dengan membentuk kelompok untuk dibagikan ke beberapa zona di TSTJ. Tanpa pamrih para peserta mulai mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan. Namun ada yang menarik, penyelenggara memberikan reward bagi peserta yang mengumpulkan sampah terbanyak. Peserta yang berhasil menjadi pemenang berkesempatan memberi makan gajah. Antusias pun kian memuncak ketika reward diumumkan.

Selepas acara bersih-bersih, aksi berlanjut dengan mempromosikan program pengadopsian hewan yang dibuka untuk umum. Alasan adanya pengadopsian hewan tersebut agar masyarakat Solo dan sekitarnya bisa ikut serta menghidupkan TSTJ kembali. Program adopsi yang dipromosikan oleh EH Solo hanya sebagai jalan bagi masyarakat yang ingin menjadi donatur untuk hewan-hewan di TSTJ. “Yang adopsi masyarakat dan kita yang membantu, istilahnya kita memberi jalan,” tutur Pondrafi.

Teman-teman dari EH Solo optimis apabila TSTJ dapat dihidupkan kembali dengan kegiatan bersih-bersih dan adopsi hewan tersebut, efeknya akan sangat besar bagi Kota Solo. “Maka akan meningkatkan citra Kota Solo dan efek dominonya akan banyak,” tambah Pondra. Menurutnya, keprihatinan kawan-kawan yang tergabung dalam gerakan ini juga menjadi salah satu alasan terselenggaranta aksi. Ia mencontohkan kondisi kolam ikan yang tidak lagi berfungsi seperti dulu, bahkan ada beberapa hewan yang mati di kebun bintang tersebut. “Istilahnya Jurug itu hidup segan mati tak mampu,” tutur Pondra.

Terakhir, pesan yang disampaikan dari teman-teman EH Solo bagi pembaca adalah jangan sampai ketinggalan untuk ikut serta menyelamatkan lingkungan. Semua orang bisa melakukan hal-hal positif untuk menjaga lingkungan. Dari hal terkecil saja, seperti membuang sampah pada tempatnya, mematikan dan mencabut aliran listrik yang tidak terpakai, atau hal-hal kecil lainnya sebagai upaya penyelamatan lingkungan dari kerusakan-kerusakan. [MEU]

Previous Post

1001 Wajah Teater Mahasiswa

Next Post

Prodi Ilmu Komunikasi Adakan Audiensi Bagi Maba 2015

Related Posts

Ormawa Farmasi Bentuk Tim Pengawal Pildek
berita lama

Pengabdian Masyarakat, BEM FF Kembangkan Desa Binaan

by pabelan
08/10/2018
berita lama

Antara UU ITE dan Kebebasan Berekspresi di Mata Jurnalis

by pabelan
06/09/2018
berita lama

Menjumpa Generasi Z dalam Masa Orientasi Kampus

by pabelan
18/08/2018
IMFI Kawal Perubahan Aturan Pelayanan Fisioterapi
berita lama

IMFI Kawal Perubahan Aturan Pelayanan Fisioterapi

by pabelan
11/08/2018
Fakultas Teknik Imbau Mahasiswa Salat Berjemaah di Masjid
berita lama

Prodi PBI Berlakukan Salat Duha Sebelum Kuliah

by pabelan
03/06/2018
Next Post
Prodi Ilmu Komunikasi Adakan Audiensi Bagi Maba 2015

Prodi Ilmu Komunikasi Adakan Audiensi Bagi Maba 2015

Premium Content

Lewat Diskusi, LPM Islamika Bahas Peran Persma di Tengah Pandemi

Lewat Diskusi, LPM Islamika Bahas Peran Persma di Tengah Pandemi

19/05/2020
Raih Penghargaan Muri, Jangan Lupa Diri

Raih Penghargaan Muri, Jangan Lupa Diri

12/11/2020
Kemendikbud-Ristek Buka Beasiswa Pendidikan Indonesia untuk Tingkatkan Kemampuan SDM Indonesia

Kemendikbud-Ristek Buka Beasiswa Pendidikan Indonesia untuk Tingkatkan Kemampuan SDM Indonesia

09/05/2022
Pabelan Online

© Copyright - LPM Pabelan 2023

Profil LPM Pabelan.

Navigasi

  • Cara Mengirim Tulisan
  • Home
  • REDAKSI Pabelan-Online 2023
  • Struktur Pengurus LPM Pabelan Periode 2023
  • Warta
  • Tentang LPM Pabelan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Headline
  • Warta
    • Liputan Khusus
    • ranah mahasiswa
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
  • Cara Mengirim Tulisan

© Copyright - LPM Pabelan 2023

Profil LPM Pabelan.