Oleh Danik Mahasiswa Gizi Semester 5
Kekurangan Energi Protein dapat diakibatkan oleh konsumsi protein. Sumber utama protein biasanya berasal dari protein hewani tetapi harga daging relatif mahal. Salah satu produk protein nabati yang dapat menggantikan sumber protein hewani adalah tempe karena mutu protein tempe mendekati mutu protein daging sapi. Tempe merupakan produk olahan kedelai yang terbentuk atas jasa kapang Rhizopus sp melalui proses fermentasi. Rhizopus sp dapat mengubah kedelai menjadi tempe yang berasa lebih enak, lebih bergizi, dan berfungsi sebagai makanan sehat. Daging merupakan sumber protein hewani bermutu tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan asam amino esensial, juga sebagai sumber vitamin B kompleks dan kandungan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak yaitu A, D, E, dan K.
Keunggulan tempe bukan hanya terletak pada vitamin B-12nya saja, tetapi juga pada proteinnya. Kadar protein pada tempe tidak kalah dibandingkan dengan daging, bahkan tempe bisa menjadi pengganti daging yang baik. 100 gram tempe kedelai murni mengandung 18,3 gram protein, bahkan bisa mencapai 21 gram, sedangkan kadar protein daging sapi 18,8 gram (Kuntaraf, 1999). Tempe berpotensi melawan radikal bebas sehingga dapat mencegah berbagai penyakit, menghambat proses penuaan, dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif, yaitu arteriosklerosis, jantung coroner, diabetes militus dan kanker.
Salah satu cara untuk memperpanjang umur, penyimpanan tempe adalah dengan mengolahnya menjadi tepung tempe, karena tempe tidak dapat bertahan lama, setelah dua hari, tempe akan mengalami pembusukan. Manfaat pembuatan tepung ini antara lain mudah dicampur dengan tepung lain untuk meningkatkan nilai gizinya dan mudah disimpan dan diolah menjadi makanan yang cepat dihidangkan. Tempe dapat menjadi pensubstitusi daging sapi. Hal itu dikarenakan kandungan protein tempe setara dengan protein pada daging sapi, dengan alasan itulah maka tempe dapat dijadikan sebagai bahan pensubstitusi daging sapi dalam pembuatan galantin.
Galantin merupakan salah satu produk olahan daging yang sudah lama dikenal. Galantin terbuat dari daging atau ikan yang telah mengalami penghalusan, pemberian bumbu-bumbu, pemberian binder dan bahan pengisi, pengisian kedalam selongsong dan perebusan. Galantin mempunyai bentuk khas bulat memanjang, berselongsong, teksturnya kenyal. Galantin merupakan salah satu cara proses pengawetan atau pengolahan untuk mempertahankan kualitas daging sehingga dapat dikonsumsi untuk jangka waktu yang lama dan lebih meningkatkan daya terima konsumen.
Penggunaan tepung tempe sebagai bahan pensubstitusi daging sapi dalam pembuatan galantin perlu dilakukan dengan melakukan tinjauan terhadap analisis proksimat agar diperoleh informasi nilai gizi tentang produk yang diperbaharui tersebut. Untuk uji daya terima persepsi panelis sebagai alat atau instrument yang bertujuan menilai sifat atau mutu terhadap formula tersebut dan menghasilkan produk yang lebih disukai. Analisis proksimat adalah analisis komponen mayor dari bahan pangan seperti air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat. Komponen yang dianalisis disebut sebagai komposisi proksimat. Proses pengolahan akan mempengaruhi kandungan zat gizi (komposisi proksimat).
Editor: DES