Minggu, September 24, 2023
Pabelan Online
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Investigasi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Investigasi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Pabelan Online
No Result
View All Result
Home Opini

Galantin Tepung Tempe Sebagai Pencegah Kekurangan Energi Protein

18/01/2016
in Opini
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Danik Mahasiswa Gizi Semester 5
Kekurangan Energi Protein dapat diakibatkan oleh konsumsi protein. Sumber utama protein biasanya berasal dari protein hewani tetapi harga daging relatif mahal. Salah satu produk protein nabati yang dapat menggantikan sumber protein hewani adalah tempe karena mutu protein tempe mendekati mutu protein daging sapi. Tempe merupakan produk olahan kedelai yang terbentuk atas jasa kapang Rhizopus sp melalui proses fermentasi. Rhizopus sp dapat mengubah kedelai menjadi tempe yang berasa lebih enak, lebih bergizi, dan berfungsi sebagai makanan sehat. Daging merupakan sumber protein hewani bermutu tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan asam amino esensial, juga sebagai sumber vitamin B kompleks dan kandungan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak yaitu A, D, E, dan K.
Keunggulan tempe bukan hanya terletak pada vitamin B-12nya saja, tetapi juga pada proteinnya. Kadar protein pada tempe tidak kalah dibandingkan dengan daging, bahkan tempe bisa menjadi pengganti daging yang baik. 100 gram tempe kedelai murni mengandung 18,3 gram protein, bahkan bisa mencapai 21 gram, sedangkan kadar protein daging sapi 18,8 gram (Kuntaraf, 1999). Tempe berpotensi melawan radikal bebas sehingga dapat mencegah berbagai penyakit, menghambat proses penuaan, dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif, yaitu arteriosklerosis, jantung coroner, diabetes militus dan kanker.
Salah satu cara untuk memperpanjang umur, penyimpanan tempe adalah dengan mengolahnya menjadi tepung tempe, karena tempe tidak dapat bertahan lama, setelah dua hari, tempe akan mengalami pembusukan. Manfaat pembuatan tepung ini antara lain mudah dicampur dengan tepung lain untuk meningkatkan nilai gizinya dan mudah disimpan dan diolah menjadi makanan yang cepat dihidangkan. Tempe dapat menjadi pensubstitusi daging sapi. Hal itu dikarenakan kandungan protein tempe setara dengan protein pada daging sapi, dengan alasan itulah maka tempe dapat dijadikan sebagai bahan pensubstitusi daging sapi dalam pembuatan galantin.
Galantin merupakan salah satu produk olahan daging yang sudah lama dikenal. Galantin terbuat dari daging atau ikan yang telah mengalami penghalusan, pemberian bumbu-bumbu, pemberian binder dan bahan pengisi, pengisian kedalam selongsong dan perebusan. Galantin mempunyai bentuk khas bulat memanjang, berselongsong, teksturnya kenyal. Galantin merupakan salah satu cara proses pengawetan atau pengolahan untuk mempertahankan kualitas daging sehingga dapat dikonsumsi untuk jangka waktu yang lama dan lebih meningkatkan daya terima konsumen.
Penggunaan tepung tempe sebagai bahan pensubstitusi daging sapi dalam pembuatan galantin perlu dilakukan dengan melakukan tinjauan terhadap analisis proksimat agar diperoleh informasi nilai gizi tentang produk yang diperbaharui tersebut. Untuk uji daya terima persepsi panelis sebagai alat atau instrument yang bertujuan menilai sifat atau mutu terhadap formula tersebut dan menghasilkan produk yang lebih disukai. Analisis proksimat adalah analisis komponen mayor dari bahan pangan seperti air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat. Komponen yang dianalisis disebut sebagai komposisi proksimat. Proses pengolahan akan mempengaruhi kandungan zat gizi (komposisi proksimat).
Editor: DES

Previous Post

Tak Perlu UAS, Mahasiswa PBI Dapat Nilai Dari Drama

Next Post

Lonjakan Biaya Remedi Kecewakan Mahasiswa

Related Posts

Homesick, Perasaan Naluriah Mahasiswa
Opini

Homesick, Perasaan Naluriah Mahasiswa

by pabelan
19/09/2023
Gaya Hidup Frugal Living Penolong Mahasiswa
Opini

Gaya Hidup Frugal Living Penolong Mahasiswa

by pabelan
12/09/2023
Menjadi Mahasiswa Kupu-Kupu, Kunang-Kunang, Atau Kura-Kura?
Opini

Menjadi Mahasiswa Kupu-Kupu, Kunang-Kunang, Atau Kura-Kura?

by pabelan
04/09/2023
Apa Yang Perlu Dibanggakan Masuk Universitas Ternama?
Opini

Apa Yang Perlu Dibanggakan Masuk Universitas Ternama?

by pabelan
10/08/2023
Pendidikan : Tujuan Negara Indonesia yang Masih Memprihatinkan
Opini

Pendidikan : Tujuan Negara Indonesia yang Masih Memprihatinkan

by pabelan
21/07/2023
Next Post
Lonjakan Biaya Remedi Kecewakan Mahasiswa

Lonjakan Biaya Remedi Kecewakan Mahasiswa

Premium Content

Merdeka Belajar, Eksplorasi Kegiatan Mahasiswa Di Luar Kampus

Merdeka Belajar, Eksplorasi Kegiatan Mahasiswa Di Luar Kampus

15/09/2023
Setelah Lalui Proses Panjang, Prodi HES UMS Kembali Raih Akreditasi A

Setelah Lalui Proses Panjang, Prodi HES UMS Kembali Raih Akreditasi A

14/09/2021
Menyelisik Blunder Pemekaran dan Dampak Keberlanjutannya Bagi Bumi Cendrawasih

Menyelisik Blunder Pemekaran dan Dampak Keberlanjutannya Bagi Bumi Cendrawasih

22/07/2022
Pabelan Online

© Copyright - LPM Pabelan 2023

Profil LPM Pabelan.

Navigasi

  • Cara Mengirim Tulisan
  • Home
  • REDAKSI Pabelan-Online 2023
  • Struktur Pengurus LPM Pabelan Periode 2023
  • Warta
  • Tentang LPM Pabelan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Headline
  • Warta
    • Liputan Khusus
    • ranah mahasiswa
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
  • Cara Mengirim Tulisan

© Copyright - LPM Pabelan 2023

Profil LPM Pabelan.