UMS – Jajaran Badan Eksekutif Mahasisa (BEM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membantah bahwa institusinya telah dibekukan. Hal tersebut mereka ungkapkan setelah pertemuannya dengan Rektor UMS, Bambang Setiaji.
Presiden BEM UMS, Amna Athoillah, mengungkapkan bahwa jajarannya telah melakukan pertemuan dengan Rektor UMS, Bambang Setiaji di salah satu restoran di Manahan Solo pada Rabu (17/2/2016) malam. Selain Presiden BEM U dalam pertemuan tersebut dihadiri Wapres BEM UMS, Mentri Pengembangan Organisasi dan Perundang-undangan, dan Gubernur BEM Fakultas Teknik.
Mereka membahas agenda BEM UMS tiga bulan kedepan dan rektor mengonfirmasi isu pembekuan BEM UMS. Menurut Amna, Bambang menyatakan bahwa ia tidak pernah menerima dan menandatangani surat pembekuan BEM UMS.
“BEM UMS diangkat oleh SK dan seharusnya pembekuan harus juga dengan SK, namun SK pembekuan tersebut sampai saat ini belum ada dan rektor belum pernah mengeluarkannya,” ungkap Amna kepada pabelan-online.com, Sabtu (20/2/2016).
Lanjut Amna, justru Bambang mendukung kegiatan BEM UMS untuk tiga bulan kedepan atau sebelum masa kepengurusan berakhir. Melalui Amna, Bambang justru mendukung rencana BEM UMS mengadakan forum pemimpin daerah se-Jawa Tengah.
Agus Saputro pun sependapat dengan penuturan Amna. Menurutnya Rektor UMS mendukung agenda yang akan ia canangkan. “Silaturahmi itu, Rektor juga mendukung rencana kami mengadakan forum pemimpin daerah se-Jawa Tengah,” terang Wakil Presiden (Wapres) BEM UMS yang diangkat baru-baru ini pada Sabtu (20/2/2016).
Namun hingga berita ini ditulis, pabelan-online.com belum berhasil bertemu Rektor UMS untuk mengonfirmasi hal tersebut.
Reporter: Verlandy Donny Fermansah
Editor: AA