UMS – Setelah beberapa waktu lalu pembobolan soal ujian masuk Universitas berhasil digagalkan, kaliini terdapat lagi kasus perjokian dengan motif berbeda yang berhasil tertangkap basah. Wakil Rektor I beserta panitia One Day Service (ODS) dan jajaran keamanan segera bertindak cepat menindaklanjuti kasus ini.
Menurut Mujiburrohman selaku Wakil Ketua I panitia ODS, bahwa kasus perjokian ini menggunakan cara berbeda dari perjokian sebelumnya. Pasalnya, petugas registrasi mahasiswa baru mendapatkan kejanggalan ketika melayani calon mahasiswa berinisial SDH dan ibunya saat melakukan pendaftaran ulang. “Kita melihat perbedaan antara foto di data ODS dengan foto saat registrasi. Saat itu juga, kami menindaklanjuti dan mereka akhirnya mengaku menggunakan jasa joki,” ujar Mujiburrohman, Rabu (17/2/2016).
Selaku Komandan Satpam Maryadi, bahwa SDH dan ibunya langsung dibawa ke Polres Sukoharjo untuk diidentifikasi datanya. Kemudian ia bersama pengguna jasa joki menyusun strategi penangkapan disaat si joki menghubungi SDH dan ibunya untuk meminta bayaran sekaligus menyerahkan jaminan. “Kami tim satpam dan tim ODS langsung menuju tempat terjadinya transaksi mereka di Semarang, dengan menggunakan strategi yang telah dibuat. Ketika tersangka akan memberikan jaminan berupa ijazah kepada kliennya, kami langsung menangkap dan membawanya ke Polres Sukoharjo,” terang Maryadi, Kamis (18/2/2016).
Maryadi menambahkan, bahwa tersangka yang sudah tertangkap mengaku bahwa dia bekerja sama dengan beberapa temannya untuk melakukan aksi tersebut. Hingga saat ini, tersangka yang tertangkap hanya yang bertugas memberikan jaminan. “Untuk tersangka lainnya, masih diselidiki dan diproses oleh Polres Sukoharjo, termasuk joki yang bertugas mengikuti ujian masuk,” tambahnya.
Reporter: Metanisa Rofi Hamtina
Editor: SF