UMS, Pabelan-Online.com – Sudah lebih dari sebulan Public Relation (PR) bersama Satuan Pengamanan (Satpam) melayangkan surat perintah untuk menurunkan baliho liar di depan Pesantren Mahasiswa (Pesma) K.H. Mas Mansur. Namun, hingga saat ini tidak ada satupun baliho yang diturunkan. PR bersama Satpam Kampus 4 segera melakukan tindak lanjut untuk melayangkan protes kembali kepada PT Techma, disusul pelayangan gugatan kepada Dinas Pendapatan Daerah (Pemda).
Seperti yang dituturkan Kepala PR, Anam Sutopo, bahwa secara internal pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpam untuk menertibkan baliho liar tersebut. Namun, nyatanya pemasangan baliho tersebut sebelumnya telah mendapatkan izin dari Pemda hingga akhir April. “Karena PT Techma sudah membayar pajak kepada Pemda, maka baliho itu diizinkan dicabut apabila sudah jatuh tempo, yaitu sekitar tanggal 24-28 April. Maka apabila pada tanggal tersebut belum dicabut, saya sudah menyuruh Satpam untuk mencabutnya,” tegas Anam, Selasa (19/4/2016).
Anam menambahkan, pihaknya juga sudah mengajukan gugatan kepada Pemda yang telah memberikan izin penempatan iklan baliho rokok di lingkungan kampus, padahal menurutnya kampus adalah lingkungan pendidikan yang tidak diperbolehkan ada iklan rokok dalam bentuk apapun. “Saya sudah menggugat Pemda dan ternyata Pemda sama sekali tidak tahu bahwa Jalan Garuda Mas merupakan wilayah pendidikan. Jadinya Pemda bersama PT Techma hanya meminta maaf dan bersedia mencabut di waktu yang sudah dijanjikan,” tambahnya.
Sementara itu, Komandan Satpam Wilayah 3, Ngadirin, menuturkan bahwa saat dirinya melayangkan surat ke PT Techma sebulan yang lalu, ia hanya mendapat balasan berupa fotokopi surat izin dari Pemda dan keterangan jatuh tempo. Selanjutnya ia segera melaporkan hal tersebut pada Kepala PR. “Kami tidak bisa langsung mencabut, karena sudah ada izin dari Pemda. Jadi saya langsung lapor kepada pak Anam dan melakukan apa yang diinstruksikan olehnya,” ujar Ngadirin, Rabu (20/4/2016).
Ngadirin menambahkan bahwa kejadian tersebut merupakan kali pertama terjadi di wilayah kampus. Pihaknya merasa kecolongan karena pemasangan baliho dilakukan tengah malam. Pernah pula kejadian serupa terjadi di Kampus 1 dan 2, namun selalu ketahuan. “Maklum, daerah sini (Pesma dan Kampus 4-red) tempatnya sepi, kondisi tanahnya lembek, dan Satpam yang bekerja pun rata-rata masih pemula. Berkaca dari kejadian ini, saya sudah mengimbau pada seluruh Satpam wilayah 3 untuk meningkatkan kejelian dan selalu berhati-hati, terutama yang dapat jaga malam hari,” tambahnya.
Penulis: Metanisa Rofi Hamtina
Editor: Ritmika Serenady