Dua tahun lalu, kecelakaan itu merenggut Eleza.
Berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, Kevin mengamuk dengan suara berdebam akibat perkakas yang di bantingnya disana-sini, barang barang jatuh menyentuh marmer lantai, berceceran tak beraturan. Bahkan ia juga memukuli dirinya sendiri yang masih tak dapat menerima hal itu.Ia mengunci, dan menutup dirinya di kamar.Benang merah yang telah dituliskan dalam lembar skenario hidupnya, ia menolaknya, tak dapat ia menerimanya. Bukan ini yang di-inginkannya dari akhir cerita sang penulis naskah. Hingga akhirnya Kevin di-ikat dan dibaringkan pada ranjang beroda yang dijalankan oleh tiga orang perawat, dengan baju serba putihnya. Kevin mencoba untuk berontak, namun apa daya, ketika ia sudah dimasukkan dalam mobil putih lebar dengan sirine-nya yang memabukkan. Meski ia menggedor berkali-kali kacanya, namun mereka―ayah dan ibundanya, hanya dapat pasrah melepas mobil itu menjauh dari pandangan mereka.
Mereka menganggap Kevin tak waras.
Kejadian hari ini, mungkin adalah salah satu ilusi dari fakta itu. Terkadang ia menyadari apa yang terjadi itu tidaklah nyata, namun tak bisa dipungkiri iadapat merasakan bahwa itu adalah sebuah kenyataan. Ia merasakan sentuhannya, mendengar apa yang di ucapkannya, bahkan jelas melihat sosok itu tersenyum padanya. Perlakuannya, yang menutupi pakaian serba biru pucat khas rumah sakit yang Kevin kenakan dengan kardigannya, juga bersembunyi di balik semak tinggi itu, semua jelas dirasakannya. Namun orang lain tidak. Mereka hanya menganggap itu semua fiksi dalam imajinasinya.
Lambat laun, Kevin paham segalanya. Yang kini dapat dilakukannya hanyalah―dengarkan, turuti, dan jangan membantah, sesuai dengan apa yang Eleza katakan malam itu. Dengan begitu, Kevinakan segera terbebas dari kekangan mereka. Mereka tidak akan mengecap Kevin sebagai salah satu pasien dari rumah sakit aneh itu, dimana semua orang melakukan hal bodohnya tanpa ia sadari. Bahkan tertawa dan berbicara sendiri.
..
Bagaimana menurut kalian? apakahKevinseperti mereka? apa kalian juga menganggap Kevin gila?
Namun percaya atau tidak, mereka tidak pernah benar-benar meninggalkanmu. Mereka tetap hidup, dalam hati serta kenanganmu. Hanya kita saja yang tidak pernah mau tahu.
***
Bersambung…
Penulis adalah Ika keysa. Penulis dapat dihubungi di akun @envychy_oxy dan facebook ikakeysa
Pengen kayak Ika keysa?
Yuk nulis!
Cerpen atau puisi maks. 5000 karakter, bukan plagiat atau mengandung sara dan tidak ada unsur kekerasan ataupun pornograf, belum pernah dipublikasikan dimanapuni. Cerpen atau puisi yang masuk hak milik perusahaan.
Kirim cerpen ataupun puisi ke [email protected]