UMS, Pabelan-Online.com – Hari perdamaian dunia merupakan hari tanpa kekerasan serta gencatan senjata dari seluruh dunia. Seluruh dunia akan mengenang hari bersejarah tersebut. Namun, bagaimana dengan Indonesia?
Dilansir dari Harian Solopos Edisi Senin (19/9/2016), Di Indonesia, Institut Seni Indonesia (ISI) Solo dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) memperingati Hari Perdamaian Dunia. Dalam memperingati hari bersejarah, Mahasiswa Baru (Maba) ISI diperkenankan dalam menciptakan barang bekas yang disulap menjadi karya seni yang bermanfaat. Hal ini merupakan cara ampuh untuk mengenalkan mahasiswa baru dalam konteks perkuliahan dan materi yang dipelajari.
Melalui agenda Workshop Creative Carf yang telah digelar di Laboratorium Animasi Prodi, Maba mengikuti rangkaian acara dari ajang Pengenalan Prodi Dekave (Approve). Approve ialah istilah yang menyimbolkan proses persetujuan melalui permintaan dari seorang desainer kepada klien atas apa yang dikerjakannya.
Selain agenda tersebut, mahasiswa mendapat berbagai macam materi seputar dunia kampus serta prospek pada bidang. Yaitu dalam design komunikasi visual, pameran karya dan malam inagurasi. Dalam kegiatan tersebut, maba diharapkan untuk menjadi lulusan yang inovatif dan kreatif di masa yang akan datang.
Seperti dikutip dari Liputan6.com, Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menilai, konflik yang saat ini terjadi bukanlah perang. Melainkan masalah kemiskinan, kebodohan hingga kerusakan lingkungan hidup. “Yang kita hadapi di dunia ini adalah ketiadaan perdamaian. Bukan lagi perang, tetapi dalam bentuk kemiskinan diskriminasi, kekerasan, kebodohan, dan kerusakan lingkungan hidup. Maka dari itu kita harus perangi dengan kesejahteraan rakyat, dan aktif dalam menjaga lingkungan dan selamatkan alam dari kerusakan,” tandas Din Syamsuddin, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/9/2015).
Penulis : Hanifah Indrianti
Editor: Ratih Kartika