UMS, Pabelan-Online.com – Potret mahasiswa Indonesia dianggap konsumtif oleh dua pembicara dalam workshop yang diselenggarakan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di ruang seminar gedung G Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS, Senin (19/9/2016). Dua pembicara tersebut adalah Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Yogyakarta dan Manajer PT First Asia Capital jawa tengah (Jateng) – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pembicara pertama, Irfan Nur Rizal mengatakan hal itu saat menyampaikan materi tentang saham dan mengampanyekan Yuk Nabung Saham (YNS) kepada peserta workshop. Menurut Kepala PT BEI Cabang Yogyakarta tersebut perilaku mahasiswa yang konsumtif menyebabkan mereka tidak berpikiran untuk berinvestasi. “Padahal cukup dengan seratus ribu saja sudah bisa menjadi modal,” kata Irvan, Senin (19/9/2016).
YNS merupakan kampanye yang sedang digalakkan PT BEI untuk mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia dari kebiasaan menabung menjadi berinvestasi. Kampanye ini diluncurkan pada 12 November 2015 oleh Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.
Manajer PT First Asia Capital Jateng – DIY, Hery Gunawan Muhamad juga menyampaikan hal yang sama terkait perilaku mahasiswa yang konsumtif. Ia pun mengajak mahasiswa untuk mengubah perilaku konsumtif menjadi saving kemudian investing. “Jangan hanya menjadi pemakai, tapi jadilah investor,” tutur Hery, Senin (19/9/2016).
Senada, Ketua KSPM, Ika Wijayanti, mengutarakan tujuan adanya workshop tersebut adalah agar mahasiswa mengenal pasar modal syariah dan bisa berinvestasi sejak dini, melihat investasi di Indonesia masih sangat lemah. “Kita ketinggalan jaman, di dunia asing sudah sangat mengusai investasi,” tutur Ika, Senin (19/9/2016).
Tanggapan positif pun muncul dari peserta workshop. Novita Umi Khoirunnisa mengatakan setelah mengikuti workshop dirinya jadi lebih memahami pasar modal dan pemanfaatan uang agar tidak berperilaku konsumtif. “Jadikan lebih tahu peredaran saham,” kata Novita, Senin (19/9/2016).
Penulis : Aisyah Arminia
Editor : Ratih Kartika