Minggu, September 24, 2023
Pabelan Online
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Investigasi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Investigasi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Pabelan Online
No Result
View All Result
Home Opini

Memberi Ruang Ekspresi Tak Terbatas Bagian 3

01/12/2016
in Opini
0
Memberi Ruang Ekspresi Tak Terbatas Bagian 1
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Di era revolusi kemerdekaan kita telah dikisahkan sejarah perseteruan antara Ahmad Subardjo dan Sukarni yang masing-masing mewakili generasi tua dan generasi muda. Ahmad Subardjo ingin kemerdekaan menunggu momentum yang tepat untuk dideklarasikan. Sedangkan Sukarni menginginkan kemerdekaan cepat dikumandangkan. Betapa disini terlihat jelas perbedaan pandangan antara yang tua dan yang muda. Sebuah kontradiksi pandangan yang mewakili generasinya masing-masing. Taufik Abdullah (304:1991).

Sejenak kita dapat menilik serta mengingat kembali sepenggal puisi W.S Rendra yang berjudul “Sajak Pertemuan Mahasiswa” (1977)

Kita bertanya :
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna.
Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga.
Orang berkata “ Kami punya maksud baik “
Dan kita bertanya : “ Maksud baik untuk siapa ?”

Puisi Rendra setidaknya mewakili realita dinamika kehidupan organisasi masa kini. “Maksud baik dan maksud baik bisa berlaga” Ikhtiar baik dari generasi tua dan visi apik dari generasi muda bertemu. Namun pertanyannya perlu ditekankan lagi pada titik, “Maksud baik untuk siapa?” Bagaimana juga dengan maksud baik dari generasi muda? Di sinilah letak kontra pandangan antara yang muda dan yang tua bersua.

 

Penulis adalah Muhammad Taufik. Mahasiswa Fakultas Psikologi UMS.

Previous Post

Kisah Seorang Teroris Tunggal Bagian 5

Next Post

Kisah Seorang Teroris Tunggal Bagian 6

Related Posts

Homesick, Perasaan Naluriah Mahasiswa
Opini

Homesick, Perasaan Naluriah Mahasiswa

by pabelan
19/09/2023
Gaya Hidup Frugal Living Penolong Mahasiswa
Opini

Gaya Hidup Frugal Living Penolong Mahasiswa

by pabelan
12/09/2023
Menjadi Mahasiswa Kupu-Kupu, Kunang-Kunang, Atau Kura-Kura?
Opini

Menjadi Mahasiswa Kupu-Kupu, Kunang-Kunang, Atau Kura-Kura?

by pabelan
04/09/2023
Apa Yang Perlu Dibanggakan Masuk Universitas Ternama?
Opini

Apa Yang Perlu Dibanggakan Masuk Universitas Ternama?

by pabelan
10/08/2023
Pendidikan : Tujuan Negara Indonesia yang Masih Memprihatinkan
Opini

Pendidikan : Tujuan Negara Indonesia yang Masih Memprihatinkan

by pabelan
21/07/2023
Next Post
Kisah Seorang Teroris Tunggal Bagian 1

Kisah Seorang Teroris Tunggal Bagian 6

Premium Content

Fasilitasi Mahasiswa Belum Ikut PPA, BEM FH UMS Adakan ODSKA

Fasilitasi Mahasiswa Belum Ikut PPA, BEM FH UMS Adakan ODSKA

02/11/2019
FT UMS Rencanakan Alih Fungsi Bekas Kantin

FT UMS Rencanakan Alih Fungsi Bekas Kantin

19/03/2019
Adit & Sopo Jarwo Sabet Penghargaan APP 2015

Adit & Sopo Jarwo Sabet Penghargaan APP 2015

11/12/2015
Pabelan Online

© Copyright - LPM Pabelan 2023

Profil LPM Pabelan.

Navigasi

  • Cara Mengirim Tulisan
  • Home
  • REDAKSI Pabelan-Online 2023
  • Struktur Pengurus LPM Pabelan Periode 2023
  • Warta
  • Tentang LPM Pabelan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Headline
  • Warta
    • Liputan Khusus
    • ranah mahasiswa
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
  • Cara Mengirim Tulisan

© Copyright - LPM Pabelan 2023

Profil LPM Pabelan.