Namanya Antok Lingsur, ia mengabdi menjadi seorang suami yang berjiwa besar. Sebab istrinya dua puluh tahun lebih tua darinya dan telah menjanda cukup lama. Apa yang dicari, ia bahkan tidak merasa jatuh cinta. Istrinya pun tidak kaya, atau berwajah cantik, juga kerap marah-marah hanya dengan masalah sepele.
Antok Lingsur mengenal Istrinya dari seorang kerabat dekat bernama Berenyak. Awal mereka berbincang mengenai istrinya ketika duduk bersama menikmati kopi di sebuah Angkringan. Hujan sedang berperan waktu itu, bersama asap yang saling sahut-menyahut dari kedua mulut mereka, Berenyak mulai membuka cerita.
“Aku punya seorang Wanita untukmu,”
“Aku tidak tertarik dengan Wanita.” Antok Lingsur kembali menyeruput kopinya.
“Ini bukan Wanita biasa, ia punya yang kau butuh,”
“Benarkah?”
Kemudian percakapan mulai merangkak lebih dalam mengenai seorang wanita janda bernama Siti Latjuba. Antok Lingsur mulai terpikat malam itu juga, bahkan tanpa melihat bagaimana wujud wanita yang ia bicarakan.
Bersambung…
Penulis adalah Prasetiyo Leksono Nur Widodo. Mahasiswa Teknik Industri.