“Jatuh cinta dengan astronomi.”
Karen menatapku, “Soal itu… karena aku memang punya passion di bidang itu. Aku haus akan sains, karena semakin aku banyak belajar… rasanya semakin sedikit yang kuketahui,” gadis itu lalu mengarahkan atensinya pada angkasa malam yang terang, sejenak menenangkan dirinya yang sempat berapi-api kala isi hatinya tercurah begitu saja di depanku—satu hal lain yang masih seperti dulu. “Pernah mendengar Annie Jump Cannon, atau Henrietta Swan Leavitt?”
“Ha? Kayaknya enggak.”
“Tahun 1901, Universitas Harvard hanya untuk kaum laki-laki. Tapi ilmuwan bernama Charles Pickering, membentuk sebuah tim wanita untuk memetakan dan mengklasifikasikan tipe-tipe bintang. Di dalamnya termasuk Cannon dan Leavitt—sama-sama kehilangan kemampuan pendengarannya—adalah ilmuwan besar yang telah mendaftarkan 250.000 bintang, menemukan rumus perhitungan jarak yang masih digunakan oleh astronom berabad-abad kemudian, yang berarti sekaligus menghitung ukuran jagat raya itu sendiri. Luar biasa, bukan?”
Aku mengangguk.
Bersambung…
Penulis adalah Desynta Putri Brilliany. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Cerpen pemenang lomba Milad 39 Tahun LPM Pabelan. Pernah dimuat di Majalah Pabelan Edisi Agustus 2016