UMS, Pabelan-Online.com – Expo Industri Kreatif, Penelitian, Pengabdian, dan Binaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan pameran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Jumat-Sabtu (3-4/8/2018). Tujuan acara tersebut untuk memamerkan hasil riset dosen, produk hasil pengabdian dosen, dan produk hasil kekayaan intelektual.
Kun Harismah, selaku Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Kekayaan Intelektual UMS memaparkan bahwa, jumlah UMKM yang turut serta meramaikan expo tersebut sebanyak 70 stan yang terdiri dari UMKM binaan LPPM UMS, produk hasil riset dan pengabdian dosen, produk kekayaan intelektual, serta produk sekolah wirausaha aisyiah.
Expo tersebut diselenggarakan di hall lantai dua Gedung Induk Siti Walidah lantaran banyak orang tua calon mahasiswa. Hal tersebut dinilia menguntungkan karena bisa menjadi ajang promosi kegiatan dari dosen maupun mahasiswa. “Juga agar masyarakat tahu dan juga adek-adek mahasiswa senang karyanya bisa dikenal orang lain,” tutur Kun Harismah, Jumat (3/8/2018).
Produk yang dipamerkan beragam jenisnya, mulai dari sandang maupun pangan, produk perlengkapan seperti hiasan dinding, dan olahan dari minyak atsiri. Selain itu, juga terdapat teknologi mesin tepat guna, mainan anak-anak seperti ayunan karya alumni UMS. UMKM binaan dari UMS tersebut berasal dari empat kota seperti Sragen, Boyolali, Sukoharjo, dan Karanganyar.
Retno Muninggar, salah satu anggota UMKM binaan UMS menjual makaroni dengan keunikan tersendiri dibanding dengan produk yang serupa. Ia mengatakan produknya tersebut dijual hampir di semua toko oleh-oleh yang berada di Solo dengan berbagai reseller, seperti di daerah Kalimantan, Malang, dan Yogyakarta.
Retno yang tergabung dalam Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Sukoharjo, mengaku omset per bulan dari produk makaroninya yaitu di atas 50 juta. “Biasanya makaroni yang dijual menggunakan bumbu tabur, nah itu dapat menyebabkan batuk, sedangkan kita (Retno dan tim–red) menggunakan bumbu asli, seperti bawang dan cabai,” tuturnya, Jumat (3/8/2018).
Reporter : Lia Lesmawati
Editor : M. Rizal Pahleviannur