UMS, Pabelan-Online.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi (FF) melakukan pengembangan desa binaan sebagai wujud pengabdian masyarakat. Desa binaan ini berlokasi di Desa Sangiran, Kabupaten Sragen.
Desa binaan adalah program kerja pertama dari BEM FF untuk menjalankan visi dan misi yang bertujuan untuk mengembangkan inovasi di masyarakat. Kegiatan yang dilakukan di antaranya, cek kesehatan, pengolahan singkong, pengoptimalan publikasi museum purba pariwisata melalui video, dan tanaman obat keluarga (Toga).
Gubernur BEM FF UMS, Windy Septiyanti, menjelaskan bahwa banyak sekali target yang harus dipertimbangkan, seperti survei dan koordinasi dengan perangkat desa, analisis apa saja yang dibutuhkan desa untuk pengembangan. “Kita memang mencari desa yang sekiranya memang memerlukan sebuah bantuan atau perlu sebuah pengembangan dan itu terletak di sangiran,” ujar Windy, Kamis (4/10/2018).
Seperti tujuan awalnya yaitu mengembangkan masyarakat dengan cara memanfaatkan sumberdaya alam dan juga mengembangkan sumberdaya manusianya, diharapkan dengan adanya agenda pengabdian masyarakat ini bisa menjadi sumber inspirasi masyarakat agar lebih maju kedepannya.
Sebagai salah satu mahasiswa yang terpilih menjadi panitia desa binaan, Izzatul Muslimah Meirista, mengatakan alasannya mengikuti kepanitian tersebut yaitu karena berhubungan dengan masyarakat, serta untuk menambah pengalaman. Pembinaan desa yang dipelosok kurang dijamin oleh pemerintah seperti minimnya tenaga medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan tempatnya yang jauh.
Keadaan di Desa Sangiran mengalami kekeringan dan air tanahnya menjadi asin sehingga kebutuhan air menggunakan Perusahaan Air Minum (PAM). “Harapannya yang lebih layak, airnya itu sudah tidak asin lagi tidak kekeringan, terus ada tenaga medisnya, di tempat itu belum ada,” tutur Izzatul, Rabu (3/10/2018).
Reporter : Mg_Friska, Mg_Icha, Mg_Senly
Editor : Lia Lesmawati