UMS, pabelan-online.com – Demi turut mengembangkan dan memajukan Pendidikan Teknik Informatika (PTI), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) PTI Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merasa perlu untuk mengadakan sebuah wadah penyambung lidah antara mahasiswa dan dosen.
Belakangan ini Dialog Program Studi (Digpro) marak digencarkan di berbagai fakultas, maupun prodi. Seolah tak mau ketinggalan, Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika (PTI) pun ikut menyelenggarakan. Dengan mengusung tema “Salurkan Aspirasi Menuju Perubahan Prodi Pendidikan Teknik Informatika yang Toleran bersama Digpro 2019”, bertempat di gedung C Lt. 4 FKIP, Sabtu (23/03/2019).
Acara diawali dengan pembacaan angket oleh moderator yang didapatkan berdasarkan survei. Digpro dihadiri oleh perwakilan Kepala Prodi (Kaprodi) dan para dosen PTI, serta tak ketinggalan mahasiswa PTI yang kebanyakan berasal dari semester 4.
Dalam acara tersebut, beberapa mahasiswa menanyakan seputar masalah perkuliahan, mulai dari mata kuliah hingga sarana prasarana. Bahkan bukan sekadar menanyakan, mahasiswa pun mengeluhkan wadah minat dan bakat yang kurang diperhatikan pihak prodi.
Sigit Tri Kuncoro, selaku Ketua Panitia Digpro, memaparkan bahwa demi turut mengembangkan dan memajukan PTI, ia pikir HMP perlu mengadakan sebuah wadah penyambung lidah antara mahasiswa dan dosen. Akhirnya, diadakanlah Digpro. Sebab ia melihat banyak keluh kesah dari mahasiswa yang belum tersampaikan kepada para dosen PTI.
Besar harapannya dengan Digpro, mahasiswa dapat leluasa menyampaikan beragam keluhan yang mengganjal di hati mereka, langsung dihadapan pihak prodi. “Intinya ingin ikut andil memajukan PTI, mengingat ini prodi baru, akreditasinya masih B, tentunya ingin berkembang,” ujar Sigit saat ditemui, Sabtu (23/03/2019).
Digpro bertujuan mengevaluasi prodi PTI agar bisa dilakukan perbaikan, namun mahasiswa sendiri kurang minat akan hal itu. “Jadi banyak komplain dari mahasiswa datang, tetapi dari respon dosen PTI tidak seperti yang diharapkan mahasiswa,” jelas Sigit pada tim Pabelan Online. Bahkan menurutnya, dosen PTI hanya mendengarkan saja dan terkesan tidak acuh.
Baca Juga: Anti Mainstream, Ini Cara UKM Teater Galang Dana
Salah satu mahasiswa PTI, Ifan Destya Aditama, mengapresiasi terselenggaranya Digpro. Menurutnya, Digpro sudah sangat baik sebagai penampung aspirasi mahasiswa kepada dosen maupun Kaprodi PTI. Dia menemukan kendala dalam metode pembelajaran yang disampaikan oleh dosen, juga sarana prasarana yang dirasa punya pengaruh dalam proses pembelajaran namun sayangnya belum terpenuhi.
“Kami sebagai mahasiswa juga ingin mensukseskan visi dan misi dari prodi, berharap ini menjadi salah satu evaluasi yang bisa ditindaklanjuti prodi biar akreditasi naik,” ungkap Ifan, Sabtu (23/03/2019).
Reporter : Friska Shofiana
Editor : Annisavira Pratiwi