UMS, pabelan-online.com – Beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (FP UMS) mengeluhkan nihilnya kantin di fakultas, sejak ditutup beberapa waktu lalu.
Kantin Fakultas Psikologi (FP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) beberapa waktu lalu telah ditutup. Anastya Eka Ardhiani selaku mahasiswa Psikologi, merasa kurang dimudahkan dengan lokasi kantin yang jauh jika ingin menikmati makanan. Ia menuturkan, selain ke kantin danau kampus dua, mayoritas mahasiswa FP sekarang beralih ke kantin Fakultas Teknik (FT).
Namun ia dan teman-teman lebih memilih keluar kampus karena posisi FP yang dekat dengan parkiran. “Tadinya kalau makan siang bisa di kantin biar gak telat, sekarang jadi lebih susah karena harus nyari dulu,” keluh Anastya, Jumat (28/6/2019).
Anastya mengatakan, untuk menyiasati kekosongan kantin, telah ada inisiatif dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi dengan membuka kantin kejujuran yang terletak di lantai satu. Tetapi, hingga kini Anastya mengaku belum mendengar wacana akan dibangun kantin pengganti untuk Fakultas Psikologi.
Selaku Wakil Dekan II FP, Achmad Dwityanto mengklarifikasi bahwa pengosongan bangunan kantin tersebut sudah dilakukan jauh sebelum bulan Ramadan tiba. Bangunan bekas kantin tersebut nantinya akan dialihfungsikan menjadi Tempat Penitipan Anak (TPA).
Baca Juga Tebas Lahan Edupark, UMS Masih Berstatus Kampus Hijau?
Achmad berkata, TPA rencananya akan dikelola langsung oleh civitas academica FP, sekaligus untuk menunjang praktikum mahasiswa Psikologi. Namun, rencana lebih lanjut terkait TPA tersebut masih dalam kajian oleh pimpinan Fakultas Psikologi. “Kalau dalam pengelolaannya cukup dengan SDM yang ada, ya kita tidak akan menambah dari luar,” pungkas Achmad, Kamis (27/6/2019).
Mendengar kabar tersebut, Anastya berharap jika nanti TPA selesai dibangun, bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai sarana penunjang bagi mahasiswa sendiri. “Kalau misal emang jadi semoga tidak ada yang dirugikan dan bisa bermanfaat,” tutup Anastya.
Reporter : Naufal Abdurrahman Musa
Editor : Annisavira Pratiwi