Tak pernah ditemukan sebelumnya di universitas lain, mahasiswa Departemen Teknik Sipil ITS satu ini berhasil menyelesaikan tugas akhir dengan total 3.045 halaman.
Mahasiswa itu bernama Muharom Gani Irwanda. Gani, begitu ia biasa disapa, mengaku matanya tak berpaling dari layar laptop selama 15 jam dalam proses pengerjaan tugas akhir. Ia sendiri padahal baru sempat mengerjakan tugas akhir sepekan sebelum Lebaran. Namun tidak lebih dari satu bulan, Gani mampu menyelesaikan bab empat hingga lampiran.
Dikutip dari jatim.sindonews.com, tugas akhir Gani yang menggunakan Apartemen Denver di kawasan Citraland, Surabaya, merupakan tantangan tersendiri baginya. Gedung ini setidaknya memiliki enam perbedaan konstruksi dan dalam satu gedung, ada perbedaan ukuran balok dan besi yang digunakan.
“Saya merasa tertantang, karena tidak bisa mengerjakan 37 lantai, saya harus bisa mengerjakan 11 lantai dengan baik,” kata Gani di Surabaya, Kamis (18/7/2019).
Dia merincikan perhitungan 11 lantai gedung dengan 11 perhitungan volume, kapasitas produksi, dan tenaga kerja, jumlah alat, durasi hingga estimasi harga yang berbeda.
Dilansir dari genpi.co, Gani menyampaikan solusi dan hitungan ideal dari sebuah rencana pembangunan apartemen dalam tugas akhirnya yang berjudul “Penjadwalan Waktu Pelaksanaan dan Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek Pembangunan Denver Apartment Kompleks Citraland SBD Kota Surabaya”.
Gani melakukan ‘penerobosan baru’ dibanding tugas akhir pada lumrahnya. Jika biasanya, tebal tugas akhir terletak pada lampirannya, maka berbeda dengan dirinya. Halaman satu hingga 152 ia isi untuk bab satu sampai tiga. Selanjutnya, halaman 153 sampai 2.893, diisi bab empat hingga bab delapan. “Sisanya itu lampiran dan cover,” ungkapnya.
Menjelang sepekan sebelum sidang, Gani rela mempersiapkan sidangnya kurang lebih selama 22 jam dan tidur hanya dua jam per hari. Sidang akhir Gani dinilai sukses, meski nilai akhir belum keluar. Sebab, dari 3000an halaman itu hanya dua halaman yang harus direvisi.
“Ibu saya sampai khawatir dan akhirnya ikut ke Surabaya untuk menemani selama proses pengerjaan tersebut, ibu benar-benar supporting sistem untuk saya,” kata mahasiswa bimbingan Ir Sukobar MT ini seraya tersenyum.
Reporter : Annisavira Pratiwi
Editor : Rifqah