Student Government alias Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar diketahui vakum sejak 2008. Setelah 10 tahun berlalu, BEM Unhas pun berhasil berdiri kembali, ditandai dengan terpilihnya Presiden BEM Unhas tahun ini.
Dilansir dari identitasunhas.com, di tahun 2018, berubahnya status Unhas dari Badan Layanan Umum (BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), juga rupanya menuntut pembentukan student government. Namun kali ini bukan digiatkan dari mahasiswa, melainkan birokrat kampus. Perwakilan mahasiswa, yang dapat diambil dari lembaga mahasiswa tingkat universitas semacam BEM-U, diperlukan oleh pemangku jabatan universitas untuk menjadi Majelis Wali Amanat (MWA).
Kala itu Wakil Rektor III Unhas telah mendesak BEM-U segera terbentuk. Namun ternyata, banyak pandangan pro dan kontra dari berbagai lembaga mahasiswa tingkat fakultas di Unhas, sehingga pembentukan BEM-U tak dapat dilangsungkan tahun tersebut. Usai melalui berbagai proses yang alot, pemilihan Presiden BEM-U sebagai langkah awal akhirnya ditentukan pada Rabu (7/8/2019) di Wisma Perum Bulog, Malino, meskipun masih ada pihak yang kukuh menolak BEM-U terbentuk.
Dari delapan nama bakal calon yang mendaftar pemilihan, menyisakan Aryangga Pratama dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas dan Abdul Fatir Kasim dari Fakultas Teknik sebagai calon Presiden BEM Unhas yang akan dipilih melalui sistem voting. Setelah hasil voting diperoleh, Abdul Fatir Kasim mendapat 28 dari total 40 suara sah dan langsung ditetapkan menjadi Presiden BEM Unhas periode 2019.
Kabar terpilihnya Fatir dikonfirmasi oleh Wakil Rektor III Unhas, Arsunan Arsin. “Alhamdulillah telah terpilih Presiden BEM Unhas, Abdul Fatir Kasim. Selamat,” kata Prof Arsunan, dikutip dari makassar.tribunnews.com, Rabu (7/8/2019). Ia berharap Fatir bisa membawa kegiatan kemahasiswaan Unhas semakin signifikan ke arah lebih positif, serta menciptakan dinamika mahasiswa yang kondusif dan berprestasi di kancah nasional maupun internasional.
“Ke depan kami berharap bisa bekerja sama dengan Presiden BEM Unhas sebagai mitra strategis untuk pengembangan kemahasiswaan di masa-masa akan datang,” tutupnya.
Kabar ini ternyata juga didengar Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. Sebagai alumni Unhas, ia berpesan pada Presiden BEM Unhas terpilih untuk menjaga eksistensi BEM-U sebagai penampung wadah mahasiswa Unhas secara menyeluruh. Tak lupa, ia menegaskan selain menjaga hubungan internal, hubungan eksternal dengan universitas lain juga tak kalah penting.
“Setelah mendengar proses panjang yang ada, akhirnya terbentuk BEM Unhas. Saya sangat mengapresiasi terpilihnya Ketua BEM Unhas. Semoga amanah dan sukses melalui sinergitas seluruh mahasiswa kampus merah,” ungkap Andi Sudirman Sulaiman, dilansir dari makassar.terkini.id,Kamis (8/8/2019).
Reporter : Annisavira Pratiwi
Editor : Rifqah