• Beranda
  • Headline
  • Berita
  • Cara Mengirim Tulisan
Kamis, April 15, 2021
Pabelan Online
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Ranah UMS
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
No Result
View All Result
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Ranah UMS
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
No Result
View All Result
Pabelan Online
No Result
View All Result
Home Headline

Mahasiswa, Antara Skandal dan Prestasi

24/09/2019
in Headline, Opini
0
Mahasiswa, Antara Skandal dan Prestasi
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“Mahasiswa dari Perguruan Tinggi X Penyebar Video Senonoh Dibekuk Polisi”

Sebuah tajuk berita menghiasi lini masa pagi itu. “Ada yang tahu nama cewek ini siapa? Share link dong, Gan!” cuit sebuah akun anonymous dengan swafoto mahasiswi sebagai pemanis.

Sontak, cuitan singkat tersebut membuat geger netizen Indonesia. Hal ini bukan barang baru, mengingat label “mahasiswa” punya banyak makna yang berbeda bagi setiap orang di pojok pencarian ponsel.

Namun, muncul sebuah pertanyaan mengapa kita – tidak terkecuali, mungkin, kalangan mahasiswa justru lebih senang menanggapi hal receh yang dinilai sebagai “pemersatu bangsa”?

Bagaimana dengan isu validitas penemuan obat kanker dari tanaman Bajakah? Penolakan konsep wisata halal di Sumatera Utara? Atau hukuman kebiri kimia terhadap pedofilia? Apakah isu-isu ini tidak lebih penting dari pemenuhan “koleksi pribadi”?

Memang, “koleksi pribadi” adalah kepunyaan masing-masing. Tetapi, embel-embel “mahasiswa” sendiri pada dasarnya tidak se-receh itu, lho.

Mahasiswa adalah bagian dari kalangan akademisi yang memiliki fungsi sebagai penentu masa depan negara. Sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi melekat pada identitas mahasiswa yang berisi 3 poin utama, antara lain:

  1. Pendidikan dan pengajaran
  2. Penelitian dan pengembangan
  3. Pengabdian pada masyarakat

Sifat idealisme ala mahasiswa tidak melulu beraksi dengan demonstrasi turun ke jalan di depan gedung pemerintahan seperti yang terjadi pada tahun-tahun perjuangan pada 1998. Tetapi, juga dapat menyumbangkan ide kritis dan kreatif dalam menanggapi sebuah peristiwa lewat menulis.

Banyak yang sudah membuktikan kesaktian menulis. Minke, salah satunya! Seorang pemuda yang cinta pada pembaharuan dan menyuarakan pikirannya melalui pena dan media masa. Senada dengan quotes Pram, “Menulis adalah sebuah keberanian.”

Seorang mahasiswa pun seharusnya memiliki semangat serupa dalam menulis, salah satunya adalah jurnal ilmiah. Namun, sepertinya hal itu belum menjadi perbincangan yang menarik bagi kalangan mahasiswa. Apalagi jika masalah baca-membaca atau tulis-menulis. Fenomena ini dapat pula dimaknai sebagai pelaksanaan terhadap poin kedua Tri Dharma Perguruan Tinggi kurang terlaksana dengan baik.

Kendalanya terletak pada kegemaran mahasiswa dalam membahas isu-isu yang solusinya sudah banyak dipublikasikan, riset yang memakan waktu lama, kepiawaian pembimbing dalam melakukan riset, serta referensi primer mahasiswa terbatas.

Hal  tersebut juga berdampak pada rendahnya jurnal ilmiah internasional mahasiswa pada triwulan pertama tahun 2018 di tingkat ASEAN. Diterimanya sebuah jurnal internasional bagi seorang mahasiswa merupakan kepuasan tersendiri dalam berkontribusi di dunia perkuliahan.

Hal yang sama berlaku kepada pembimbing sebuah penelitian. Dan menjadi tanggungan mahasiswa untuk senantiasa berpikir kritis dan mencintai pembaharuan ilmu pengetahuan. Tentu saja dukungan dari pemerintah diperlukan, seperti hibah untuk penelitian serta memudahkan akses buku maupun jurnal internasional dan nasional.

Sebab mahasiswa merupakan agent of change yang tidak cukup dimaknai dengan fenomena skandal maupun stok sumber daya manusia yang baru, tapi lebih dari itu. Perubahan selalu menanti pembaharuan dan merupakan salah satu tugas mahasiswa dalam merealisasikannya.

 

Penulis: Lufti Yassiva Aulia

Mahasiswa Aktif Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran

Tags: Mahasiswaopiniprestasiskandal
Previous Post

18 Mahasiswa Baru Tak Dapat Login STAR UMS

Next Post

Riuh Tagar #KosongkanKelas, Aliansi Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa di Kantor DPRD Surakarta

Related Posts

Dipungut Biaya, Seminar Proposal Manajemen UMS Dipastikan Lulus
Headline

Dipungut Biaya, Seminar Proposal Manajemen UMS Dipastikan Lulus

by pabelan
08/04/2021
Korporatisme Menjegal Perjuangan Kolektif Mahasiswa
Opini

Korporatisme Menjegal Perjuangan Kolektif Mahasiswa

by pabelan
02/04/2021
Rencana Perkuliahan Luring Masih Sebatas Harapan
Headline

Rencana Perkuliahan Luring Masih Sebatas Harapan

by pabelan
16/03/2021
Kritisisme Mahasiswa Makin Mendekati Ajalnya
Opini

Kritisisme Mahasiswa Makin Mendekati Ajalnya

by pabelan
15/03/2021
Mendagri BEM UMS Buka Suara Terkait Beberapa Isu yang Meresahkan Belakangan Ini
Headline

Mendagri BEM UMS Buka Suara Terkait Beberapa Isu yang Meresahkan Belakangan Ini

by pabelan
13/03/2021
Next Post
Riuh Tagar #KosongkanKelas, Aliansi Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa di Kantor DPRD Surakarta

Riuh Tagar #KosongkanKelas, Aliansi Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa di Kantor DPRD Surakarta

Premium Content

IPS Dibawah 2,0 Farmasi Persilakan Mahasiswanya Pindah Jurusan

Inilah Cara BEM Farmasi Fasilitasi Menulis Mahasiswa

05/12/2016
Mahasiswa Malaysia Kunjungi Kopma UMS

Mahasiswa Malaysia Kunjungi Kopma UMS

15/01/2011
Meriahkan Hari Jadi, SUOF Gelar Kompetisi Futsal

Meriahkan Hari Jadi, SUOF Gelar Kompetisi Futsal

14/10/2011
Pabelan Online

© Copyright - LPM Pabelan 2021

Profil LPM Pabelan.

Navigasi

  • Cara Mengirim Tulisan
  • Editorial
  • Home
  • REDAKSI Pabelan-Online 2021
  • Struktur Pengurus LPM Pabelan Periode 2021
  • Warta
  • Tentang LPM Pabelan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Headline
  • Warta
    • ranah ums
    • ranah mahasiswa
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Cara Mengirim Tulisan

© Copyright - LPM Pabelan 2021

Profil LPM Pabelan.