UMS, pabelan-online.com – Dekan FKIP merintis kebijakan untuk menerapkan keluaran skripsi berupa artikel publikasi dalam 12 halaman, bukan lagi laporan. Bahkan rencana kedepan akan direvitalisasi menjadi project management sekolah.
Setelah mulai menerapkan kebijakan skripsi berbasis keluaran berupa artikel publikasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kini juga mengemukakan akan menerapkan format keluaran skripsinya berjumlah 12 halaman.
Dikonfirmasi oleh Harun Joko Prayitno, selaku Dekan FKIP menyatakan skripsi 12 halaman telah ditetapkan sejak Januari lalu dalam Surat Keputusan (SK) Dekan FKIP yang dikeluarkan pada tanggal 2 Januari 2019.
Menurut Harun, saat ini indikator utama untuk menentukan tingkat kompetensi mahasiswa berbasis keluaran dan bukan lagi laporan. Dengan adanya skripsi berformat keluaran sebanyak 12 halaman, mahasiswa tidak lagi diberatkan, malah justru diwibawakan. “Kalau perlu 10 halaman,” ungkapnya, Rabu (2/10/2019).
Baca Juga : Aksi Mahasiswa Tolak WTA Tak Dapat Respon Tegas Pemkot Surabaya
Ia menambahkan bahwa rencana kedepannya nanti skripsi bukan berbasis keluaran lagi, tetapi akan direvitalisasi menjadi berbasis project management sekolah. Mahasiswa harus dapat membuat suatu perubahan terhadap sekolah yang awalnya masih belum maju atau terbelakang, menjadi sekolah yang maju dengan melakukan proyek pengembangan pembelajaran, akademik, manajemen sekolah, dan kurikulum.
Sehingga ketika sudah lulus nanti mahasiswa sudah dapat memajukan suatu sekolah yang menjadi pengabdiannya. “Mahasiswa yang berani membuat satu perubahan di sekolah yang tadinya tidak maju menjadi maju ditulis menjadi enam halaman, menggantikan skripsi, itu ide besar,” tambahnya.
Thariq, salah satu mahasiswa FKIP Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) semester tujuh, mengaku belum mengetahui tentang pembaruan format skripsi yang disebutkan Harun, lantaran belum ada sosialisasi dari pihak fakultas kepada mahasiswa.
Sehingga banyak mahasiswa yang belum mengetahui tentang hal ini. “Harapan saya, kalau memang ini benar-benar ada, sosialisasinya yang mumpuni. Soalnya kebanyakan dari keluhan mahasiswa itu, sosialisasi kampus kurang,” keluhnya, Sabtu (5/10/2019).
Reporter: Aprilia Aryani
Akbar
Sulkhan Fajar Affani
Mg_Ferdi
Editor : Widia Arum Pratiwi