Judul buku : Percy Jackson and The Olympians “The Lightning Thief”
Pengarang : Rick Riordan
Penerjemah : Femmy Syahrani
Ilustrasi isi : Sweta Kartika
Penerbit asli : Miramax Books
Tahun terbit : 2006
Penerbit terjemahan : Mizan Fantasi
Tahun terbit terjemahan : 2008
Genre : Fantasi
Tebal buku : 444 halaman
The Lightning Thief merupakan buku pertama dari seri Percy Jackson and The Olympians karangan Rick Riordan. Seri pertama ini bercerita awal mula Perseus Jackson atau yang lebih akrab disapa Percy menemukan jati dirinya sebagai seorang demigod (manusia setengah dewa).
Percy adalah seorang anak berusia 12 tahun yang mengidap disleksia dan GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas). Disleksia membuatnya setiap kali mencoba untuk membaca, huruf-huruf seakan bergerak dan menari-nari. Hal tersebut membuat ia sering dikeluarkan dari sekolah karena suka membuat masalah, hingga akhirnya ia diterima di sekolah khusus anak-anak bermasalah.
Permasalahan pertama muncul saat sekolahnya mengadakan kunjungan ke museum. Di tengah-tengah kunjungan, guru matematika berubah menjadi monster yang hendak membunuh Percy. Dia pun mengalahkannya dengan pulpen pemberian Mr. Chiron, guru sejarah yang secara ajaib berubah menjadi pedang bermata dua.
Setelah kejadian itu, semakin banyak monster yang memburu Percy. Mengetahui itu, Sally Jackson, ibu Percy bersama dengan Grover, sahabat Percy, mengantarkannya ke perkemahan blasteran. Sebuah perkemahan khusus untuk anak-anak seperti dirinya, manusia setengah dewa.
Di perkemahan blasteran inilah tempat berkumpulnya para demigod. Terdapat 12 pondok yang merupakan asrama dari para demigod. Kedua belas asrama itu dikelompokkan menurut kedua belas dewa besar Yunani yang menjadi orang tua dewa mereka. Semua pondok ramai dengan para demigod kecuali tiga pondok yang dimiliki tiga dewa terkuat Yunani, yakni Zeus sang penguasa langit, Poseidon sang penguasa laut, dan Hades sang penguasa dunia bawah.
Hal tersebut dikarenakan adanya perjanjian dari ketiga dewa untuk tidak berhubungan dengan manusia lagi, dan untuk tidak memiliki anak setengah dewa lagi. Kenapa begitu? Karena setiap kali anak dari tiga besar lahir, selalu saja menimbulkan bencana ataupun perang besar di dunia, sebut saja Hercules atau Heracles, Odisseus, Helen of Troy, Minos. Mereka dikisahkan membuat kekacauan di dunia hingga Olimpus.
Petualangan pertama Percy dimulai juga dari perkemahan ini. Awalnya dia tahu jika dirinya adalah demigod meski belum diketahui siapakah sebenarnya dewa yang menjadi ayahnya. Mr. Chiron adalah seorang Centaurus (manusia setengah kuda) sekaligus guru bagi para demigod. Grover yang ternyata seorang Satyr atau Faun (manusia setengah kambing), hingga pertemuannya dengan seorang gadis putri dari Athena bernama Annabeth Chase.
Di seri pertama ini Percy bersama Grover dan Annabeth menjalankan misi untuk menemukan Petir Azali, simbol kekuasaan milik Zeus yang telah dicuri. Berbekal ramalan dari Oracle di perkemahan blasteran, Percy dan kawan-kawan mengarungi petualangan yang sangat menegangkan dibalut dengan aksi-aksi jenaka mereka.
Percy Jackson and The Olympians “The Lightning Thief”, terlihat dari judulnya, buku ini merupakan novel fiksi bertemakan petualangan. Dengan sudut pandang orang pertama, pembaca dibawa untuk ikut merasakan emosi tokoh utama. Dan pembaca akan terbawa suasana dalam cerita seolah-olah ikut dalam petualangan.
Buku ini cocok untuk dibaca semua kalangan terutama untuk para remaja. Rick Riordan mampu membawakan tokoh Percy dalam petualangannya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Ditambah dengan sensasi humor tinggi yang diselipkan antara aksi-aksi Percy akan membuat siapapun tertawa karenanya.
Selain itu, latar belakang tempat, suasana, hingga makhluk-makhluk yang muncul dalam novel ini digambarkan dengan sangat deskriptif oleh Rick Riordan. Cerita fiksi didalamnya sangat bagus untuk dinikmati, juga melatih imajinasi dan wawasan tentang mitologi Yunani Kuno, terlebih dengan adanya beberapa ilustrasi dalam buku ini membuatnya semakin menarik.
Kekurangan buku ini adalah di bagian alurnya yang terbilang mudah ditebak. Di setiap misi yang dijalani Percy dan kawan-kawannya selalu berakhir tuntas dengan predikat sangat baik. Namun, lebih daripada itu, di akhir cerita novel ini mampu menghadirkan plot twist yang menarik untuk diketahui oleh pembaca.
Penulis : Riski Setyo Widarto
Mahasiswa Aktif Prodi Arsitektur UMS
Editor : Rio Novianto