UMS, pabelan-online.com – Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kartasura bekerja sama dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk selenggarakan nonton bareng (nobar) film “Jejak Langkah 2 Ulama”. Film yang berisi tentang sejarah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah ini sukses menarik perhatian banyak orang.
NU dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi besar yang ada di Indonesia. Film hasil garapan Mixpro dan Tebuireng ini bercerita mengenai perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dalam mendirikan sebuah organisasi.
Kegiatan nonton bareng (nobar) film “Jejak Langkah 2 Ulama” berhasil ditayangkan di Auditorium Muh. Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), pada tanggal 29 Februari 2020.
Abdul Lathif Alafghani, selaku Ketua Panitia mengatakan, kegiatan nobar ini juga atas inisiatif dari Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) beserta Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah dan Pondok Pesantren Tebuireng dalam rangka mendukung dan menyukseskan apa yang telah dibuat oleh LSBO dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Hasyim Asy’ari dan Ahmad Dahlan merupakan dua tokoh ulama yang biografinya berhasil dituangkan dalam film tersebut. Lebih lanjut lagi, Lathif juga mengatakan bahwa Hasyim Asy’ari dan Ahmad Dahlan pernah berada pada satu perguruan yang sama. Oleh karena itu, Lathif berharap tidak ada perpecahan antara NU dan Muhammadiyah.
Baca Juga :BKBH FH UMS Beri Bantuan Hukum untuk Mantan Karyawan PT Tyfountex
Film ini terdapat pesan moral di dalamnya, yakni pentingnya menghormati seorang guru. “Film ini juga dapat dijadikan sebagai syiar mengingat besarnya dua organisasi ini,” tambahnya, Sabtu (29/2/2020).
Pendapat dari Nur Taqiya Nisa Arbi, salah satu peserta nobar film ini senada dengan Lathif. Taqiya mengatakan, pentingnya menghormati kiai, ustaz, ataupun guru. Begitu pula dengan pengajarannya, baik itu dari NU maupun Muhammadiyah. “Karena keduanya mengajarkan tentang agama dan kebaikan,” ucap Taqiya, Sabtu (29/2/2020).
Ia juga mengaku sangat tertarik dengan film yang membahas sejarah NU dan Muhammadiyah ini.Selain ingin mengetahui sejarah dari dua organisasi tersebut, Taqiya juga mengakui jika film ini menyenangkan dan amazing.
Terbukti bahwa film ini banyak menarik perhatian banyak orang untuk menonton dengan terjualnya ribuan tiket. Bahkan sejak pukul 10.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), film ini berhasil menjual 1.100 tiket dan pemutaran film terbagi menjadi tiga sesi.
Reporter : Rika Tri Amalia
Editor : Novali Panji Nugroho