UMS, pabelan-online.com – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengeluarkan surat edaran terkait ketentuan khusus skripsi, tesis, disertasi, laporan Kerja Praktik (KP), dan laporan magang karena pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) yang belum tuntas penanganannya.
Dihubungi via Whatsapp, Nurgiyatna selaku Dekan Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) menjelaskan, bahwa ketentuan dari universitas merupakan ketentuan umum yang dipakai sebagai payung legalitas dan panduan bagi fakultas dan program studi (prodi), yang berguna untuk membuat ketentuan lebih detail dan operasional yang disesuaikan dengan ciri khas masing-masing bidang studi.
“Tiap fakultas bisa jadi ketentuan detailnya tidak seragam untuk semua prodi,” kata Nurgiyatna ketika diwawancarai oleh tim Pabelan Online, Sabtu (18/4/2020).
Prodi Ilmu Komunikasi dan Prodi Informatika, masing-masing membuat ketentuan yang agak berbeda karena memang penelitian untuk skripsi pada dua prodi tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Jadi, masing-masing prodi membuat ketentuan khusus tentang skripsi dan ketentuan tersebut diumumkan ke mahasiswa melalui website dan Whatsapp.
Nurgiyatna berharap, dosen pembimbing, tim penguji, dan mahasiswa tetap menjaga kualitas skripsi dalam bentuk laporan atau naskah ilmiah yang baik. Mahasiswa diharapkan lancar dalam menyelesaikan skripsi, meskipun dalam kondisi social distancing agar masa studinya tidak terganggu atau menjadi lebih lama.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik (FT), Sri Sunarjono, mengatakan melalui pesan Whatsapp bahwa sebelum adanya kebijakan dari rektor, FT UMS sudah lebih dulu mengeluarkan kebijakan akademik yang ditandatangani Wakil Dekan (WD) I.
Baca Juga: Peringati Hari Kartini, PK IMM KH Mas Mansur Angkat Isu Kesetaraan
Kebijakan di FT, diantaranya mengatur skripsi dalam tahap proposal, maka penelitian diarahkan untuk kajian pustaka. Sedangkan untuk skripsi, jika sudah menyelesaikan proposal maka tinggal melanjutkan analisis yang sudah diteliti. “Seminar proposal dan hasil pendadaran dilakukan secara online dengan menggunakan platform yang memungkinkan,” tuturnya melalui Whatsapp, Minggu (19/4/2020).
Penyusunan skripsi seharusnya mengambil data pengujian dari laboratorium atau melakukan survei lapangan, tetapi karena adanya pandemi ini dikhawatirkan akan menimbulkan risiko untuk mahasiswa, karena berhubungan langsung dengan pihak-pihak luar. Maka dari itu, penyusunan skripsi diarahkan untuk penelitian kajian pustaka yang berbasis pengujian laboratorium dan melakukan survei melalui distribusi kuesioner.
Sri Sunarjono berharap, agar mahasiswa tidak khawatir dengan adanya ketentuan ini dan diharapkan mahasiswa aktif bertanya kepada pembimbing, walaupun ada keterbatasan tatap muka. “Semoga mahasiswa diberikan kemampuan dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi,” tambahnya, Minggu (19/4/2020).
Andriyas Nisfiliyah, mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) yang sedang menempuh skripsi mengaku jika skripsi yang dikerjakannya sudah pada tahap pengambilan data atau dalam tahap validasi metode analisis, tetapi belum sampai pada tahap melakukan penelitian utamanya. Andriyas juga sudah berdiskusi dengan dosen pembimbing.
Andriyas juga mengatakan, dengan adanya kebijakan seperti ini membuat mahasiswa yang sedang menempuh skripsi merasa diuntungkan, sebab ada kepastian tentang ketentuan skripsi. “Karena sebelum pandemi ini, dari pihak kampus tidak ada kepastian tentang prosedur penyelesaian skripsi,” ungkapnya melalui pesan Whatsapp, Jumat (17/4/2020).
Reporter : Annisa Nur Aisyah
Editor : Rio Novianto