UMS, pabelan-online.com – Kelas Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan Lembaga Pengembangan Mahasiswa (Lepma) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membahas seputar penilaian proposal PKM hingga pendanaannya. Hal tersebut memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa.
PKM ialah suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu serta teknologi yang telah dipelajari di perkuliahan kepada masyarakat luas.
Selaku pembicara, Eskasari Putri menjelaskan bahwa kriteria penilaian yang dilakukan oleh tim penilai perguruan tinggi pengusul menitikberatkan pada beberapa aspek. Pertama, kesesuaian persyaratan administrasi yang bersifat wajib seperti tanggal, bulan, tahun proposal, tanda tangan pengusul, dan lain-lain. Kedua, kesesuaian format dan penulisan proposal dengan pedoman PKM yang berlaku serta kesesuaian program yang diajukan dengan bidang PKM yang dipilih.
Ia juga memaparkan mengenai kriteria penilaian dari Dirjen Belmawa yang sedikit berbeda dengan kriteria sebelumnya. Dalam hal ini, penilaian mengutamakan pada beberapa aspek yang lebih lengkap, seperti identitas tim penyusun hingga surat pernyataan yang diketahui oleh pimpinan perguruan tinggi. Selain itu, aspek penilaian tentang tingkat kreativitas program usulan yang terdiri dari keterulangan topik, bobot tantangan serta menekankan pada aspek kreativitas atau substansial.
Baca Juga: Diskotik: Wacana Politik Orwellian Di Tengah Pandemi
Ada beberapa hal yang penting dan wajib dipatuhi dalam penulisan PKM, yakni penulisan, jumlah kata, dan jumlah anggota. Semua itu jangan sampai terabaikan jika ingin lolos seleksi tingkat universitas.
“Pada tingkat nasional baru substansi yang benar-benar dinlilai lebih dalam, seperti kekinian judul, isi, latar belakang, tujuan, metode hingga referensi, dan pendanaan anggaran,” ungkapnya saat mengisi kelas PKM yang bertajuk “Mengasah Daya Pikir Mahasiswa untuk PKM yang Inovatif dan Bermutu Tinggi” via Whatsapp, Sabtu (2/5/2020).
Lebih lanjut lagi, Eskasari menjelaskan perihal tips membuat anggaran proposal PKM agar mendapatkan dana. Menurutnya, pendanaan proposal harus dibuat dengan nominal dana yang mendekati anggaran dan tidak boleh lebih dari dana anggaran yang tersedia. Ia mengatakan, bahwa tim reviewer akan lebih memilih proposal PKM yang anggarannya mendekati dana nominal dan tidak lebih dari dana anggaran yang disediakan.
Kelas PKM yang diselenggarakan pada 2 Mei 2020 lalu ini juga membawa banyak manfaat bagi pesertanya, salah satunya Christiana Shinta Indhiarti, mahasiswi Program Studi (Prodi) Akuntansi. Ia mengaku jika mendapatkan banyak ilmu baru yang bermanfaat dan memiliki wadah untuk bertanya.
“Semoga forum-forum diskusi seperti kelas PKM ini selalu ada untuk membantu mahasiswa dalam belajar PKM atau bidang lainnya,” harapnya saat diwawancarai oleh tim Pabelan Online via Whatsapp, Senin (4/5/2020).
Reporter : Widia Arum Pratiwi
Editor : Novali Panji Nugroho