UMS, pabelan-online.com – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Islamika, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan diskusi daring, membahas seputar sikap yang harus dimiliki pers mahasiswa (persma) dalam menyampaikan informasi hingga kebijakan redaksi.
Pandemi global Corona Virus Disease-19 (Covid-19) belum reda, namun realitas harus dihadapi terlebih realitas sebagai persma tidak dapat dielak. Komitmen ketika masuk dan terlibat sebagai jurnalis mahasiswa pun menjadi konsekuensi yang harus dilaksanakan sebagaimana mestinya di tengah pandemi seperti saat ini.
Diskusi daring via aplikasi WhatsApp yang dilaksanakan pada 5 Mei 2020 lalu mengundang Sekretaris Jendral Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Dewan Kota Surakarta, Taufik Nandito sebagai pembicara.
Taufik Nandito melalui Voice Notes (VN) mengatakan, bahwa jurnalis mahasiswa harus memiliki pernyataan sikap terhadap isu kesehatan publik, dinamika aktivisme mahasiswa, realitas politik maupun mobilitas jurnalis. Jurnalis harus menyampaikan informasi yang selalu memverifikasi kebenaran, sesuai dengan elemen jurnalisme.
“Kita harus punya pengertian empat aspek tadi, harus dicerminkan lagi kepada kepatutan umum. Apakah semua elemen masyarakat atau semua fungsi dari profesi ini sudah melakukan kerjanya berdasar kepatutan umum,” ujarnya saat mengisi diskusi daring “Peran Pers Mahasiswa di Tengah Pandemi”, Selasa (5/5/2020).
Baca Juga: Diskusi Publik: Kebijakan Rektorat Perlu Dikawal Secara Bersama-sama
Lebih lanjut lagi, ia menegaskan bahwa jurnalis harus siap menulis meskipun masih dalam masa pandemi. Kebijakan redaksi harus siap dalam pengertian tersebut. Pers mahasiswa berbekal elemen jurnalisme dan menghadapi realitas yang harus dihadapi dalam bingkai common good atau kepatutan bersama.
Sementara itu, salah satu peserta yang mengikuti jalannya diskusi daring, Fransiska Putri Handayani mengungkapkan, bahwa diskusi yang berlangsung tersebut merupakan salah satu lahan bagi semua orang untuk memproduktifkan waktu guna menambah ilmu bersama teman pers di tengah pandemi.
Menurutnya, yang harus diperhatikan pers saat pandemi ini adalah lebih bisa memfilter informasi-informasi yang didapat dan melihat segi kemanfaatan informasi yang disampaikan terutama bagi civitas academica.
“Persma harus bisa memberikan informasi-informasi yang edukatif kepada civitas akademika, terutama yang berkaitan dengan Covid-19 ini,” ungkapnya (12/5/2020).
Reporter : Senly Aprilina
Editor : M. Sukma Aji