UMS, pabelan-online.com – Koordinator Mentoring Pusat (KMP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adakan ujian akhir semester (UAS) mentoring secara daring. Serangkaian agenda UAS mentoring ini mencapai puncak dan berjalan lancar, tetapi masih dikeluhkan peserta.
Mukhlis Izzul Haq, selaku Ketua Koordinator Mentoring Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) UMS menjelaskan, bahwa pelaksanaan ujian mentoring ini memiliki beberapa syarat yang wajib disertakan oleh mahasiswa agar dapat mengikuti UAS mentoring.
Diantaranya, persyaratan kehadiran minimal harus 75% dari 14 kali pertemuan dan mengumpulkan laporan salat subuh pada Sabtu pagi sebanyak tiga laporan. Apabila kedua persyaratan tidak dapat dipenuhi, maka akan ada penugasan tersendiri dari mentor tiap kelompok.
Mukhlis juga memaparkan, bahwa pihak KMP telah menyiapkan langkah antisipasi, yakni berupa jam pelaksanaan ujian tertulis mentoring yang dilaksanakan secara fleksibel dengan rentang waktu cukup lama.
Ujian tertulis yang diadakan pada Sabtu, 9 Mei lalu dimulai pada pukul 06.00 WIB-22.00 WIB. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya kendala dari mahasiswa karena sistem ujian daring. “Untuk menghindari kendala, UAS mentoring akan diperpanjang waktu pengerjaannya,” ucap Mukhlis, Sabtu (9/5/2020).
Baca Juga: UMS: Kampus Swasta Pertama di Indonesia yang Lakukan Pengukuhan Guru Besar Secara Online
Di sisi lain, Shidiq Bima Fathur selaku Ketua Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (KM-FIK) UMS mengungkapkan, bahwa agenda UAS mentoring diikuti oleh seluruh peserta dengan baik dan tertib. Walaupun menurutnya, ada beberapa kendala saat ujian praktik serta pengumpulan tugas.
“Untuk ujian praktik sudah berjalan lancar, sudah sebagian mahasiswa menyelesaikannya sebelum tenggat waktu tanggal 9 Mei,” tutur Shidiq kala dihubungi melalui WhatsApp pada Sabtu (9/5/2020).
Indah Fitriyani, salah satu peserta UAS mentoring yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS menanggapi, bahwa pelaksanaan ujian mentoring kedua pada semester ini tidak semudah seperti ujian mentoring yang diadakan secara manual.
Indah mengungkapkan, mentoring yang dilaksanakan secara daring ini justru banyak membebani mahasiswa dengan tugas, dibandingkan dengan pemberian materi. “Untuk kedepannya, semoga jangan hanya diberi tugas saja, tapi juga diberi materi secara online (daring-red) menggunakan Google Meet atau aplikasi lain,” tutup Indah, Sabtu (9/5/2020).
Reporter : Aprilia Aryani Dewi K.
Editor : M. Sukma Aji