UMS, pabelan-online.com – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil melaksanakan Dialog Prodi (Digpro) secara daring pada Rabu pagi, (20/5/2020). Agenda tahunan ini mewadahi aspirasi serta mengulas berbagai permasalahan yang dirasakan mahasiswa selama pandemi.
Digpro yang diselenggarakan daring melalui aplikasi Google Meet ini diikuti kurang lebih sekitar 100-an mahasiswa dengan mengusung tema “Salurkan Aspirasi Daring pada Masa Pandemi Covid–19 dalam Dialog Program Studi 2020”.
Digpro ini menjadi acara lanjutan dari tanggapan mahasiswa PBSI terkait pelaksanaan perkuliahan daring yang disalurkan melaui kuesioner beberapa waktu lalu.
Danu Denry Susilo, selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) PBSI mengatakan, bahwa minimnya perkuliahan tatap muka selama pandemi membuat hubungan dengan mahasiswa perlu dikuatkan. Selain sebagai ajang silaturahmi, tujuan diadakannya Digpro ini untuk menyalurkan keluh kesah yang dialami, baik mahasiswa ataupun dosen.
“Angket dosen dan mahasiswa direkap untuk didiskusikan bersama, guna mencari titik terang permasalahan yang timbul di prodi saat perkuliahan daring hingga saat ini,” ungkap Danu saat dihubungi via WhatsApp pada Rabu, (20/5/2020).
Menurutnya, antusias peserta yang mengikuti Digpro tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini karena dibarengi dengan beberapa tuntutan mahasiswa yang memerlukan informasi, kejelasan, dan upaya pihak prodi untuk mahasiswa PBSI di masa pandemi. Diungkapkan Danu, bahwa koordinasi menjadi kunci dalam kelancaran Digpro secara daring.
Baca Juga: Meski Berjalan Lancar, Pelaksanaan Ujian Mentoring Online Masih Dikeluhkan Mahasiswa
Sementara itu, Damar Kurniawan selaku Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FKIP sekaligus mahasiswa PBSI dalam keikutsertaannya, menanyakan mengenai sistem penilaian yang dilakukan dosen saat kuliah dilakukan secara daring.
“Ketika soal yang diujikan sama dan rata-rata jawaban mahasiswa pun sama, apakah sistem penilaian akan dipukul rata untuk mahasiswa?” ujar Damar pada Rabu, (20/5/2020).
Menanggapi hal tersebut, Yakub Nasucha selaku Kepala Prodi PBSI menerangkan bahwa penilaian berada di bawah kewenangan dosen. Namun, menurutnya dalam keadaan darurat seperti ini perlu juga disiapkan mengenai sistem penilaian untuk kedepannya.
“Memang ada hal-hal yang perlu diubah, tetapi intinya dari prodi tidak akan merugikan mahasiswa,” terangnya saat menanggapi pertanyaan mahasiswa dalam Digpro daring, Rabu (20/5/2020).
Reporter : M. Sukma Aji
Editor : Rifqah