UMS, pabelan-online.com – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2020, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan seminar secara daring melalui Zoom Meeting pada Minggu, 29 November 2020. Seminar tersebut membahas mengenai pentingnya pencegahan stunting di era revolusi industri.
Seminar yang mengusung tema “Optimalisasi Peran Serta Generasi Milenial Terhadap Pencegahan Stunting di Era Revolusi Industri 4.0” tersebut menghadirkan dua pembicara, yakni Helda Khusun selaku Peneliti di SEAMEO RECFON dan Izzatul Arifah selaku Dosen Prodi Kesmas UMS.
Dalam rangka memeriahkan dan memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 56, HMP Kesmas melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat dan mahasiswa umum melalui seminar online. Melalui kegiatan seminar tersebut, diharapakan juga dapat mendukung program pemerintah untuk menuju Indonesia sehat.
Stunting merupakan suatu kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak yang termasuk dalam stunting tersebut akan mempunyai perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Helda Khusun, sebagai pembicara pertama menyampaikan bahwa seorang mahasiswa juga dapat membantu dalam pencegahan stunting. Seperti melakukan pemberdayaan masyarakat, melakukan kampanye kesehatan kepada masyarakat umum yaitu dengan memberikan pengertian mengenai pola asuh kepada anak.
“Mahasiswa sebagai agent of change, yang dituntut untuk open minded karena mahasiswa tidak hanya mempunyai tugas menuntut ilmu, tetapi juga harus dapat mengamalkan ilmunya,” ujarnya, Minggu (29/11/2020).
Baca Juga: DPM FIK UMS Buka Pendaftaran Gelombang Kedua Bantuan SPP Mahasiswa Terdampak Covid-19
Dalam seminar tersebut, Helda juga menjelaskan bahwa stunting memiliki dua dampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan. Dampak yang pertama yakni dampak jangka pendek seperti kesalahan dalam tumbuh kembang dan dampak jangka panjang yaitu beresiko menimbulkan penyakit kronis, seperti penyakit pernapasan, kanker, dan diabetes.
Selaku pembicara kedua, Izzatul Arifah menjelaskan secara lengkap mengenai stunting serta membahas terkait kebenaran mitos-mitos stunting yang sering beredar di kalangan masyarakat hingga menimbulkan salah paham. Ia juga memberikan penjelasan penyebab dari stunting, bagaimana upaya pencegahannya, serta cara untuk ikut berkontribusi dalam penanggulangan stunting.
“Pada dasarnya, stunting tidak dapat diobati, namun dapat dicegah dengan menggunakan langkah yang benar,” tuturnya, Minggu (29/11/2020).
Mohamad Fajar Emerald, selaku ketua umum HMP Kesehatan Masyarakat (Kesmas) juga sepakat, bahwa seharusnya sebagai mahasiswa harus bisa juga mengambil peran untuk membantu mengurangi masalah stunting di Indonesia. “Dan berharap agar acara ini dapat digunakan sebagai wadah agen preventif untuk menekan angka stunting di Indonesia,” tambahnya, Minggu (29/11/2020).
Salah satu peserta seminar, Adinda retno Puspitasari memberikan tanggapannya terkait seminar tersebut. Ia mengatakan, bahwa kegiatan seminar tersebut sangat luar biasa, karena tema yang diangkat sesuai dengan masalah kesehatan yang menjadi trend saat ini.
Menurutnya, pembicara dalam seminar online tersebut dalam segi penyampaian materinya lengkap dan mudah untuk dipahami.“Untuk kedepannya, semoga saya bisa memanfaatkan dan membagikan ilmu yang telah saya dapatkan dalam seminar untuk hal yang berguna di masa depan nanti,” harapnya, Minggu (29/11/2020).
Reporter : Aidha Nur Rahma
Editor : Mulyani Adi Astutiatmaja