• Beranda
  • Headline
  • Berita
  • Cara Mengirim Tulisan
Rabu, April 14, 2021
Pabelan Online
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Ranah UMS
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
No Result
View All Result
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Ranah UMS
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
No Result
View All Result
Pabelan Online
No Result
View All Result
Home Serba-serbi Resensi

NKCTHI: Dinamika dalam Keluarga

12/12/2020
in Resensi
0
NKCTHI: Dinamika dalam Keluarga
0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Identitas Film:

Judul: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini l Negara: Indonesia l Sutradara: Angga Dwimas Sasongko l Durasi: 2 Jam 7 Menit l Dirilis Publik: 2 Januari 2020

Pemain:

Rachel Amanda sebagai Awan l Rio Dewanto sebagai Angkasa l Sheila Dara Aisha sebagai Aurora l Donny Damara sebagai Narendra l Susan Bachtiar sebagai Ajeng l Ardhito Pramono sebagai Kale l Agla Artalidia sebagai Lika l Umay Shahab sebagai Uya l Sivia Azizah sebagai Revina l Chicco Jerikho sebagai Anton

Berangkat dari sebuah buku karya Marchella FP, sutradara ternama Angga Dwimas Sasongko berhasil mencuri perhatian publik melalui cerita keluarga Narendra. Sebenarnya dalam bukunya hanya berisi kalimat-kalimat quotable yang memiliki makna mendalam. Dari buku itu Angga Dwimas Sasongko mengembangkan tulisan-tulisan tersebut menjadi sebuah karya film. Tidak sendiri, Angga Dwimas Sasongko juga bekerjasama dengan produser Hollywood dalam menggarap film ini. Film ini menceritakan kehidupan keluarga harmonis yang dikaruniai tiga orang anak. Sebagai kepala keluarga, Narendra akan melakukan apapun demi kebahagiaan anak-anaknya.

Menariknya, film ini mampu mengaktualisasikan makna dari isi buku self-development yang ditulis Marchella FP. Pesan orang tua untuk masa depan anak-anaknya menjadi nilai tersendiri dalam film keluarga ini. Ditayangkan seorang wanita bernama Awan yang mengirimkan surat kepada anak cucunya di masa depan. Pesan tersebut berisi tentang naik turun kehidupan seperti kebahagiaan, kesedihan, kegagalan, proses pendewasaan, dan berbagai dinamika kehidupan lainnya.

Sejak kecil, Awan selalu dimanja oleh ayahnya. Apapun yang ia lakukan harus dengan sepengetahuan keluarga. Bahkan ketika dirinya sudah bekerja pun hidupnya masih diatur oleh sang ayah. Alih-alih berkembang, justru perlakuan itu membuat Awan jadi tidak mandiri dan takut melangkah di atas kakinya sendiri. Sebenarnya maksud sang ayah baik, namun secara tidak langsung itu merupakan toxic parenting yang menghambat perkembangan anak.

Melalui film ini juga dapat dijadikan evaluasi bagi orang tua dalam mendidik anaknya. Tidak hanya tentang kisah keluarga, film ini juga menunjukkan dinamika hidup dalam dunia kerja, petemanan, dan percintaan. Meskipun tidak diceritakan secara detail, film ini mampu mengemas kejadian-kejadian yang berhubungan dengan kehidupan banyak orang.

Angkasa merupakan anak pertama di keluarga Narendra yang diamanahi sang ayah untuk menjaga dan melindungi adik-adiknya. Sejak kecil ia sudah dididik untuk menjadi kakak yang bertanggung jawab untuk kedua adiknya, Aurora dan Awan. Sebagai seorang ayah, Narendra berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya. Terutama untuk Awan, anak bungsu di keluarga ini. Sejak kecil Awan selalu mendapat perlakuan khusus dari sang Ayah. Hal tersebut tentu membuat Aurora dan Angkasa menjadi terasingkan. Keinginan sang ayah yang dianggap terbaik bagi anak-anaknya ternyata tidak sejalan dengan keinginan sang anak.

Bagi sebagian penonton akan sedikit bingung ketika menyaksikan film ini. Film NKCTHI mengunakan alur campuran. Penonton akan diajak flashback pada kejadian masa silam yang kemudian dikaitkan dengan kejadian di masa sekarang dan masa depan. Meskipun begitu, sutradara mampu menyampaikan dengan jelas melalui suasana, ekspresi pemeran, dan lagu tema yang digunakan sebagai musik pengiring.

Ditemukan dengan sosok Kale, menjadikan Awan sadar bahwa dirinya harus mampu keluar dari zona nyaman dan mencari kebahagiaannya sendiri. Perubahan yang terjadi pada Awan membuat sang ayah bingung. Sampai pada klimaksnya setelah menghadiri pameran Aurora terjadi perdebatan dalam keluarga ini. Dari situlah rahasia yang disembunyikan sejak puluhan tahun lalu terungkap.

Trauma masa lalu yang terus dipendam dan ditutupi hingga akhirnya berdampak pada masa depan. Sayangnya pada scene yang saya anggap klimaksnya ini terkesan biasa-biasa saja. Namun, itu tidak menjadikan alasan untuk tidak menyukai film ini. Banyak adegan yang menyisakan haru. Tak jarang keluar kalimat yang memiliki makna mendalam dalam percakapan antar pemain.

Film ini telah menyajikan banyak pelajaran hidup yang melekat di kehidupan kita. Utamanya kehidupan dalam keluarga. Tempat pertama kita menimba ilmu, tempat kita pertama kali di didik, dan sebagai rumah untuk pulang. Tidak heran jika film Indonesia.or.id memberikan penilaian 10/10 untuk film ini. Bahkan, antusiasme penonton menjadikan film NKCTHI menjadi film ini tembus satu juta penonton di tahun 2020. Melalui film ini pula kita juga dapat mengenang peran orang tua dan saudara yang senantiasa hadir dalam kehidupan kita.

Penulis                : Nelin Dias Pratiwi

Mahasiswa Aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Undip)

Editor                 : M. Sukma Aji

Tags: Film IndonesiaNanti Kita Cerita Tentang Hari IniNKCTHIresensi film
Previous Post

Menyoal Pelecehan Seksual Verbal Oleh Dosen di Kampus UMS

Next Post

Mengukur Citra Mahasiswa Lewat Pers Mahasiswa

Related Posts

Pengorbanan Tak Terhingga Seorang Ayah
Resensi

Pengorbanan Tak Terhingga Seorang Ayah

by pabelan
03/04/2021
The Puppeteer: Kehampaan Akan Sebuah Hidup
Resensi

The Puppeteer: Kehampaan Akan Sebuah Hidup

by pabelan
17/10/2020
Masa Remaja yang Rumit dan Haru
Resensi

Masa Remaja yang Rumit dan Haru

by pabelan
02/10/2020
Trauma Gadis Kecil Korban Kekerasan Seksual
Resensi

Trauma Gadis Kecil Korban Kekerasan Seksual

by pabelan
12/09/2020
Bad Genius: Ketika Pendidikan Dijadikan Ladang Mencari Cuan
Resensi

Bad Genius: Ketika Pendidikan Dijadikan Ladang Mencari Cuan

by pabelan
08/09/2020
Next Post
Mengukur Citra Mahasiswa Lewat Pers Mahasiswa

Mengukur Citra Mahasiswa Lewat Pers Mahasiswa

Premium Content

Mencegah Korupsi Dengan Politik (Part III)

02/09/2015
Bahaya Penggunaan Plastik, Pemerintah Berencana Terapkan Cukai Plastik di Indonesia

Bahaya Penggunaan Plastik, Pemerintah Berencana Terapkan Cukai Plastik di Indonesia

22/09/2020
Mie Instan Masih Aman Dikonsumsi

Mie Instan Masih Aman Dikonsumsi

11/01/2011
Pabelan Online

© Copyright - LPM Pabelan 2021

Profil LPM Pabelan.

Navigasi

  • Cara Mengirim Tulisan
  • Editorial
  • Home
  • REDAKSI Pabelan-Online 2021
  • Struktur Pengurus LPM Pabelan Periode 2021
  • Warta
  • Tentang LPM Pabelan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Headline
  • Warta
    • ranah ums
    • ranah mahasiswa
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Cara Mengirim Tulisan

© Copyright - LPM Pabelan 2021

Profil LPM Pabelan.