UMS, pabelan-online.com – Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (KAMA FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan penggalangan dana yang kedua kalinya untuk korban bencana banjir. Wilayah yang terkena dampak banjir meliputi, DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, hingga Bekasi.
Kegiatan galang donasi ini merupakan aksi penggalangan dana yang dikoordinatori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), yang bekerjasama dengan tiap-tiap Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang ada di FIK. Seperti Himpunan Mahasiswa Pogram Studi (HMP) dari FIK dan Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM), dalam bidang Sosial Masyarakat (Sosma) sebagai bentuk kepedulian terhadap korban yang terdampak banjir.
Donasi yang di buka pada tanggal 23 Februari hingga 4 Maret 2021 ini bukan hanya Program Kerja (Proker) dari BEM FIK, tetapi Proker colabs dari beberapa Ormawa di KAMA FIK. Tujuan dari diadakannya galang donasi yakni untuk membantu orang-orang yang kesusahan karena terdampak bencana, sehingga membuat beban mereka lebih ringan.
Selaku Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat UPPM, Dimas Septian Ibrahim memberikan keterangan tentang penggalangan dana tersebut. Ia menyampaikan bahwa untuk bentuk donasi diberikan dengan berupa uang. Selain itu, pihak KAMA juga menerima donasi berupa sembako, obat-obatan, dan perlengkapan anak kecil.
Dimas Septian juga menjelaskan, bahwa hasil donasi tersebut akan dikumpulkan menjadi satu bank, kemudian dari pihak pengurus Sosma yang berada di Solo sebagai perwakilan untuk memberikan hasil donasi tersebut. “Hasil tersebut diberikan melalui Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu). Kemudian dari pihak Lazismu akan menyerahkan kepada mereka yang membutuhkan donasi,” jelasnya, Sabtu (27/2/2021).
Baca Juga : UMS Bangun RSU Pendidikan Baru untuk Tunjang Pendidikan Kedokteran UMS
Menanggapi perihal pemberian kode tiga pada angka nominal pada saat transfer untuk donasi. Dimas Septian menjelaskan, bahwa pemberian kode tersebut dilakukan agar tidak tercampur dengan pihak pemilik bank.
“Karena banyak dari anak Sosma yang menggunakannya untuk kerja juga, maka dari itu kami selalu mengganti kode dalam setiap donasi. Donasi pertama kemarin dengan kode dua, kemudian yang donasi kedua ini kami beri kode tiga,” ujarnya, Sabtu (27/2/2021).
Di akhir wawancara, Dimas mengungkapkan, bahwa galang donasi yang ketiga akan dilakukan jika ada pihak yang membutuhkan bantuan, seperti kesusahan atau terjadi suatu bencana. Bahwa galang donasi tersebut dillakukan dengan melihat keadaan di Indonesia terlebih dahulu.
Ia juga mengungkapkan, bahwa jika terdapat orang yang ingin berdonasi setelah tanggal 4 Maret, maka akan diarahkan supaya beralih ke donasi yang baru.
“Kesempatan dari kami tanggal 4 Maret itu donasi ditutup, maka kami akan mejelaskan bahwa donasi dari kami sudah ditutup. Namun apabila terdapat donasi lanjutan maka kami akan menanyakan ke orang tersebut apakah ingin dialihkan ke donasi yang baru,” tambahnya, Sabtu (27/2/2021).
Dihubungi pada kesempatan yang sama, Panggih Priyo Wicaksono mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisioterapi FIK menanggapi adanya kegiatan donasi tersebut. Ia berharap kegiatan positif tersebut dapat berlangsung dengan baik kedepannya.
Menurutnya, mengadakan kegiatan sosial seperti galang donasi tersebut dapat menjadi bentuk kepedulian terhadap para korban banjir. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat memotivasi yang lainnya agar peduli terhadap sesama.
“Kegiatan sosial ini sangat bagus dan positif. Perlu adanya kepedulian untuk meringankan beban dari para korban banjir. Walaupun tidak bisa datang langsung, setidaknya sudah sangat meringankan beban mereka yang terdampak,” tambahnya, Sabtu (27/2/2021).
Reporter : Budi Rahayu dan Heni Kusmayanti
Editor : Mulyani Adi Astutiatmaja