UMS, pabelan-online.com – Sebagai bentuk pencegahan serta meminimalisasi penyebaran Corona Virus Disease-19 (Covid-19), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membentuk Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 pada 1 Desember 2020 lalu. Selain mencegah transmisi Covid-19, Gugus Tugas UMS juga berperan dalam penanganan civitas akademika yang terpapar Covid-19.
Sejak ditetapkannya Covid-19 menjadi pandemi oleh World Health Organization (WHO) pada Maret 2020, angka positif Covid-19 belum menunjukan penurunan sampai saat ini. Sebagai upaya pencegahan terhadap perkembangan serta penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membentuk Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19.
Gugus Tugas Covid-19 UMS merupakan tim yang memiliki tugas dan wewenang dalam mencegah transmisi Covid-19 di seluruh lingkup kampus. Selain itu, Tim Gugus Tugas Covid-19 juga bertugas merawat dosen dan mahasiswa yang terkena Covid-19.
Sutrisna, selaku Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 UMS menjelaskan mengenai penanganan terhadap civitas akademika yang terpapar Covid-19. Ia mengungkapkan, bahwa selama ini pihak kampus telah menyediakan dua lokasi untuk karantina, yakni Wisma Sehat yang berada di Ramayana dan Kampus UMS Radjiman yang berada di Jl.Radjiman,Laweyan Solo.
Mengenai kebutuhan logistik, Sutrisna juga menyampaikan bahwa para civitas akademika yang sedang dalam masa karantina akan dibantu oleh pihak kampus. “Gugus tugas akan memberikan bantuan logistik seperti obat, vitamin, imunostimulan serta fasilitas rumah isolasi bagi dosen dan mahasiswa yang terkena Covid-19,” ujarnya, Rabu (24/2/2021).
Sutrisna yang merupakan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UMS menambahkan, bahwa untuk warga UMS yang tanpa gejala atau gejala ringan maka bisa isolasi di Wisma Sehat UMS atau Kampus UMS Radjiman. “Adapun persyaratan untuk dirawat di Wisma Sehat UMS yakni merupakan dosen, karyawan, atau mahasiswa UMS, telah terkonfirmasi Covid-19, memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, kemudian tinggal di rumah sendiri atau kos,” ungkapnya, Rabu (24/2/2021).
Baca Juga : LPPIK Masih Laksanakan Baitul Arqam Secara Daring
Lebih lanjut, sedangkan untuk warga UMS dengan gejala berat akan mendapat fasilitas pasien di rumah sakit, dan pihak keluarganya akan dipantau serta diberi supplay kebutuhan vitamin yang diperlukan. “Jika gejala berat kita sarankan ke rumah sakit dulu untuk memastikan diagnosis dan treatment,” ungkapnya, Rabu (24/2/2021).
Selaku Gugus Tugas Covid-19 Fakultas Agama Islam (FAI) UMS, Abidin memberikan penjelasan terkait penanganan yang dilakukan oleh FAI terhadap dosen dan mahasiswa yang terpapar Covid-19. Ia mengatakan bahwa dari pihak fakultas sudah memberikan penanganan dengan mendata dosen dan mahasiswa yang terkena Covid-19, memberikan solusi, serta memberikan fasilitas rumah karantina bagi yang bergejala ringan.
“Bagi yang mempunyai gejala berat akan ditangani pihak UMS dengan dicarikan donor plasma. kami dari fakultas, bagi yang memiliki gejala ringan dan untuk dosen yang positif serta berdomisili dalam kota. Kami akan mencoba mendatangi keluarganya,” jelasnya, Selasa (23/2/2021).
Dihubungi pada kesempatan yang sama, Nurrusy Syabab, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Qur’an dan Tafsir (IQT) memberikan tanggapannya terkait penanganan yang dilakukan pihak kampus maupun fakultas terhadap civitas akademika yang terkena Covid-19. Ia mengatakan bahwa seharusnya Gugus Tugas Covid-19 lebih memperhatikan dalam kebutuhan logistik seperti makanan, obat-obatan, dan vitamin kepada penderita.
“Sebaiknya pihak Gugus Tugas Covid-19 lebih meningkatkan penanganan dan pelayanan terhadap korban yang terpapar Covid-19 tersebut,” harapnya, Selasa (23/2/2021).
Reporter : Aliffia Khoirinnisa
Editor : Jannah Arruum Sari