UMS, pabelan-online.com – Tahun ini Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ikut serta dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAs). Terdapat 20 mahasiswa UMS yang berhasil lolos untuk mengikuti kegiatan KKN tersebut.
Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAs) adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) di seluruh Indonesia secara bersama-sama.
Kegiatan KKN tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa PTMA sebagai wujud implementasi dari ilmu yang telah didapat saat proses perkuliahan. Dengan ilmu yang telah didapatkan semasa kuliah, diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.
Di UMS sendiri, kegiatan KKN MAs berada dalam koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). Kuswaji Dwi Priyono, selaku Wakil Ketua Bidang Pengabdian LPPM UMS mengatakan bahwa sebanyak 20 mahasiswa UMS yang lolos untuk menjadi delegasi KKN MAs pada tahun 2021.
“Setelah lolos seleksi ini, mahasiswa yang berada diperingkat satu sampai lima akan mendapat subsidi penuh dari UMS. Sedangkan yang berada di peringkat enam sampai 20 hanya dibiayai hidupnya sebesar dua juta rupiah,” tuturnya, Selasa (22/6/2021).
Ia juga menambahkan, untuk pelaksanaan tahun akademik 2020-2021 akan diselenggarakan di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat tepatnya di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara serta yang menjadi tuan rumah adalah Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM).
Adapun kegiatan ini akan dilaksanakan sekitar bulan Agustus sampai September 2021. “KKN seharusnya diadakan satu tahun yang lalu, namun karena adanya pandemi pelaksanaannya ditunda dan baru tahun ini dilaksanakan,” ujarnya, Selasa (22/6/2021).
Menurut Kuswaji, adanya KKN Mas dapat menjadi ajang untuk menjalin silahturahmi, saling berbagi, saling berkolaborasi, serta saling berbagi pengalaman dari masing-masing mahasiswa yang menjadi delegasi PTMA di seluruh Indonesia untuk membangun desa di wilayah KKN.
Sheila Rahmah, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS sekaligus mahasiswa yang mengikuti KKN MAs merasa bahwa program tersebut dapat membuka kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai program studi. Menurutnya, bagi mahasiswa yang prodi maupun fakultasnya tidak mewajibkan melakukan KKN, maka bisa turut serta pada program KKN MAs.
“Semoga UMS rutin untuk ikut serta dalam kegiatan KKN MAs ini, sehingga jumlah kuota bisa bertambah agar nantinya semakin banyak mahasiswa yang mengikutinya,” harapnya, Senin (21/6/2021).
Reporter : Ridhwan Nabawi
Editor : Jannah Arruum Sari