Janatin Alfafa, mahasiswa Progam Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 21 tahun silam. Di umur yang hampir menginjak 22 tahun, Janatin sudah banyak mencetak prestasi. Salah satunya dalam Kejuaraan Nasional Prabu Taekwondo Challenge V yang diadakan beberapa waktu lalu. Dalam kejuaraan ini, dia berhasil membawa medali emas dalam kategori Kejuaraan Poomsae Individual Senior Putri.
Janatin, begitu ia disapa, merupakan sosok yang aktif dalam organisasi. Janatin sendiri tergabung dalam Himpunan Mahasiswa (HMP) PBSI sebagai Anggota Bidang PPSDM dan Bendahara Bidang periode 2020. Selain itu, Janatin pernah menjabat sebagai Ketua Panitia Semarak Bulan Bahasa di tahun yang sama.
Selain aktif dalam HMP, ia juga mengikuti salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo. Selama tergabung dalam UKM Taekwondo, pada tahun 2020 ia menjabat sebagai Kepala Sub Bidang P3K Kepelatihan. Selanjutnya pada tahun 2021, Janatin menjabat sebagai Sekretaris Umum 2, Sekretaris Kegiatan Webinar, dan juga sebagai Ketua Kegiatan PPO.
Janatin juga berhasil meraih medali dari berbagai kejuaraan yang ia ikuti. Bukan kali pertama ia berhasil membawa medali emas dalam kejuaraan serupa. Pada tahun 2021, Janatin berhasil membawa pulang sebanyak tiga medali emas, sama seperti pada Kejuaraan Prabu Taekwondo, kejuaraan yang terakhir ia ikuti.
Prabu Taekwondo Challenge merupakan kejuaraan tingkat nasional yang diadakan oleh Pengurus Daerah Taekwodo Indonesia Provinsi Banten dan Klub Prabu Taekwondo Tim. Kejuaraan ini juga memiliki beberapa kategori dan kelas, tidak hanya diikuti oleh mahasiswa saja, tetapi peserta dari seluruh penjuru di Indonesia boleh berpartisipasi.
Dalam kejuaraan ini, Janatin berhasil meraih prestasi yang membanggakan. Baik dalam kategori Kejuaraan Poomsae, individu maupun beregu, di antaranya adalah Juara 1 National Day Champions (2021) kategori Poomsae Individu, Juara 1 National Heroes Day (2021) kategori Poomsae Individu, dan Juara 1 Natinal Heroes Day (2021) kategori Poomsae Beregu.
Selama mempersiapkan perlombaan ini, Janatin memang menemukan beberapa kendala, di antaranya yaitu biaya dan pendanaan. Para atlet perlu mengeluarkan uang sendiri sembari menunggu insentif yang belum pasti kapan turunnya. Terkadang insentif tetap juga tidak menutup uang yang atlet keluarkan.
Sebelum perlombaan, dia dan teman-teman juga kesulitan mencari tempat penginapan, mengingat dana mereka yang tidak banyak. Belum lagi biaya makan dan tranportasi yang digunakan menuju lokasi pertandingan. Meskipun begitu, Janatin tidak menyerah terhadap mimpinya.
“Ketika kalian ingin menjadi seorang atlet yang berkualitas, harus biasakan untuk giat dalam berlatih dan jangan lupa untuk fokus pada satu tujuan,” ungkap Janatin, Sabtu (19/2/2022).
Selain mahir dalam hal bela diri, Janatin sendiri rupanya mahir dalam menciptakan sebuah puisi. Terbukti ia sudah pernah membawa pulang piala dalam Kejuaraan Lomba Cipta Puisi Tingkat Kabupaten dan berhasil menjadi Juara 1 (2017). Selain itu, Janatin merupakan Mahasiswa Berprestasi. Motivasinya tak lain dan tak bukan adalah dukungan dari keluarga dan juga lingkungan sekitar. Perempuan yang mempunyai prinsip untuk tetap konsisten ini berhasil membuktikan bahwa kegigihan dalam melakukan sesuatu akan membuahkan hasil yang memuaskan.
“Selagi masih muda, optimalkan berkegiatan dalam hal positif. Apa pun itu jangan ragu untuk mencoba hal baru. Dan tetap fokus di satu tujuan sampai kamu mahir dalam bidang itu,” ungkapnya.
Selain prestasinya dalam bidang non akademik, ia juga berprestasi dalam bidang akademik. Di antaranya yaitu ikut berkontribusi dalam banyak penelitian dan mendapat pendanaan dari penelitian tersebut. Salah satunya dari penelitian HMP, penelitian Taekwondo, dan terdapat penelitian yang mendapat sumber pendanaan dari HIT UMS bahkan pemerintah.
Terkait manajemen waktu, Janatin memilih untuk mengutamakan jadwal di mana ia berperan penting di kegiatan tersebut. Namun tetap penting untuk mempertimbangkan kapasitas kemampuan diri dan tidak memaksakan diri.
“Untuk bisa menjadi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan dan juga perkuliahan harus mengetahui kapasitas diri sendiri. Jangan sampai memaksakan diri, sehingga hasilnya tidak akan maksimal di semua bidang,” pesan Janatin menutup obrolan.
Reporter : Kholisa Nur Hidayah
Editor : Kenia Eksidewi