UMS, pabelan-online.com – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mengadakan Konsolidasi Nasional yang mengajak seluruh internal BEM di Indonesia. Konsolidasi Nasional ini diadakan secara daring pada Kamis, 3 Maret 2022.
Melalui postingan di laman akun Instagram @bem_si, mengumumkan ajakan untuk menghadiri konsolidasi nasional guna menyatukan suara dan merapatkan barisannya. Meski begitu, konsolidasi tersebut merupakan agenda privat yang hanya dapat dihadiri oleh internal anggotanya, yaitu perwakilan dari setiap BEM di seluruh Indonesia.
Kaharudin sebagai Koordinator Pusat BEM SI mengungkapkan, konsolidasi nasional ini sangat penting dilaksanakan. Hal itu dikarenakan anggota dari aliansi BEM SI Rakyat Bangkit ini rata-rata sedang berada di fase transisi atau pergantian dari pengurus lama ke yang baru.
“Perlu penguatan lagi untuk internalisasi, mencukupkan masa transisi setiap kampus agar tidak tertinggal terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat atau inkonstitusional,” ungkapnya, Senin (7/3/2022).
Lebih lanjut, ia memaparkan tujuan dari konsolidasi nasional tersebut untuk penguatan internal aliansi BEM SI Rakyat Bangkit itu sendiri agar tidak mudah terpecah, saling percaya, menyamakan persepsi sehingga solid dalam bergerak, dan perlunya pengambilan sikap terhadap penyatuan aliansi BEM SI yang sempat terpecah pasca musyawarah nasional di Padang.
Kaharuddin juga berpendapat, aliansi BEM SI Rakyat Bangkit lebih mengedepankan rakyat dan bersikap negarawan. Hal ini agar fokusnya tidak habis di internal dan dapat mengawal dan menyikapi isu-isu nasional terkini.
“Oleh karena itulah diadakan konsolidasi nasional agar ada kesepakatan yang mau dilakukan ke depan dari anggota aliansi BEM SI Rakyat Bangkit itu sendiri,” tambahnya.
Kaharuddin juga memaparkan mengenai kekuatan aliansi BEM SI Rakyat Bangkit merupakan kajian yang dibuat oleh anggota BEM SI untuk setiap isu yang dikawal. Melalui kajian ilmiah inilah BEM SI bergerak untuk mengubah kebijakan yang perlu dikritisi.
Terdapat tujuh isu yang menjadi titik fokus kajian, di antaranya isu ekonomi dan ketenagakerjaan, isu pendidikan, isu pertanian dan agraria, isu kesehatan, isu hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), isu energi dan minerba, isu lingkungan, serta isu tentatif yang juga perlu dikaji.
Kaharuddin mengungkapkan rencana dan harapan ke depannya, agar aliansi BEM SI Rakyat Bangkit dapat menjadi pintu awal untuk gerakan yang membangkitkan gerakan dari rakyat. Ia juga mengajak setiap universitas atau kampus yang ada di Indonesia yang belum tergabung di aliansi nasional.
“Mari bergabung dan membersamai gerakan-gerakan ekstra parlementer ataupun diskusi-diskusi kenegaraan dari aliansi BEM SI Rakyat Bangkit,” tutupnya.
Yudistira salah satu peserta dari BEM Universitas Mataram mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti rangkaian acara konsolidasi nasional. Menurutnya, kegiatan ini bisa dijadikan sebagai bentuk kesatuan yang harus tetap dirawat oleh pengurus pusat BEM SI, agar ke depannya rasa kekeluargaan dalam wadah aliansi BEM SI selalu terjaga.
Ia berpendapat, BEM SI sebagai garda terdepan dalam menyuarakan kepentingan rakyat, maka sudah menjadi fitrahnya dalam memberikan kritik kepada pemerintah atau pemangku kebijakan.
“Kami berharap BEM SI Rakyat Bangkit selalu mengambil bagian dalam gerakan memperjuangkan hak-hak rakyat yang selama ini selalu menjadi korban kekuasaan,” harapnya, Senin (7/3/2022).
Reporter : Dian Novitasari
Editor : Aliffia Khoirinnisa