UMS, pabelan–online.com – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) resmi membuka program studi (prodi) baru pada jenjang Strata Satu (S1) Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok pada Selasa, 22 Maret 2022. Tujuan dibukanya prodi baru ini sebagai sarana pengembangan bahasa Mandarin dan kebudayaan Tiongkok sebagai suatu disiplin ilmu untuk dipelajari oleh mahasiswa Indonesia.
Podi baru ini hanya tersedia melalui pendaftaran dengan sistem jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Mandiri karena jalur SNMPTN sudah terlewat. Prodi ini membuka kuota peserta sekitar 60 peserta.
Pembukaan Prodi S1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok ini dilakukan karena menurut Wakil Rektor Akademik dan kemahasiswaan UNS, Ahmad Yunus, sejalan dengan visi dari UNS dan FIB itu sendiri. Lewat visinya yaitu menjadi prodi yang maju dan unggul di tingkat internasional dalam pengembangan Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tingkok yang berlandaskan budaya masional pada tahun 2030.
Prodi baru ini juga, kata Yunus, berdasarkan prioritas Program Renstra UNS 2020-2024 dalam rangka mendukung Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) untuk mencapai reputasi internasional. Yunus menambahkan, Prodi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok ini belum menentukan kandidat siapa Kepala Program Studi (Kaprodi).
Kepada reporter Pabelan-online.com, Warto selaku Dekan FIB UNS menjelaskan awal mula dibukanya Prodi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok. Ia mengatakan kalau rencana ini telah direncanakan dari satu tahun yang lalu.
“Persiapan dalam membuka prodi baru ada banyak hal tentu harus mengacu pada peraturan yang berlaku, UNS masuk dalam PTN-BH yang terdapat Peraturan Senat Akademik Nomor 2 Tahun 2021 yang berisi peraturan tentang pembukaan, penutupan, penggabungan prodi baru, di samping itu juga harus melihat peraturan yang lebih tinggi dari Dikti,” ungkapnya (4/4/2022).
Menurutnya, kunci utama dalam mendirikan prodi baru yaitu pemenuhan sumber daya dosen yang harus memenuhi syarat minimal lima dosen. Kedua, fasilitas perkuliahan yang digunakan. Selanjutnya yang ketiga, analisis bisnis. Artinya, ke depannya prodi tersebut harus mampu dalam menghidupi dirinya sendiri dari pendapatannya.
Dian Dwi Cahya Putra, salah satu mahasiswa UNS dari Prodi Sastra Inggris menyetujui dengan adanya prodi baru tersebut. Ia berpendapat kalau dua prodi baru itu akan menambah minat dan bakat calon mahasiswa baru. Dengan adanya Prodi S1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok tersebut menjadi suatu wadah bagi calon mahasiswa untuk belajar lebih dalam pemahaman bahasa dan budaya Mandarin.
“Harapan saya sebagai mahasiswa FIB dengan adanya prodi baru, Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok dapat menghasilkan mahasiswa yang lebih kompeten dan terampil dalam berbahasa Mandarin,” tuturnya (4/4/2022).
Reporter : Lina Yuniati
Editor : Anisa Fitri Rahmawati