Rona Asmara
Tahukah kau,
Saat mataku terpana akan pesona
Tiada henti bayangmu hinggap di bola mataku
Bisakah kita merapat
Tuk mengenal lebih dekat,
Bisakah rasa ini merekat,
Dan kembangnya tak hanya sesaat?
Entah hanya mimpi atau nyata
Ilusi tentang dirimu seperti tertanam di kepala
Terus tumbuh dan mengakar dalam jiwa
Ketika terbayang rona parasmu
Jantungku berdebar bersahutan
Tapi entahlah
Apakah bisa menjadi nyata?
Tertelan Fana
Jeruji bayang nan hitam
Suasana redup kelam
Cahaya enggan hadir
Pandanganku gulita
Entah, hati yang merasa semakin jauh
Melesak dalam jurang
Diri ini seakan tak bisa tertolong
Semakin terperosok jauh
Semakin menjadi-jadi
Hingga lupa diri
Hari-hari dilewati dalam kehitaman
Layaknya jiwa yang diliputi kelam
Seakan ketakutan telah hilang, kemanusian telah musnah
Hari penghakiman seakan terlupakan
Sungguh, apakah siap masuk jahanam?
Penulis : Fachrunnisa Asshidiq
Mahasiswa Aktif Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Editor : Aliffia Khoirinnisa