UMS, pabelan-online.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada Kamis, 28 April 2022 menyelenggarakan webinar seputar program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dengan mengangkat tema “Wujudkan Mimpi Bersama Beasiswa Pendidikan Indonesia”. Webinar kali ini menghadirkan empat narasumber, yakni Abdul Kahar selaku Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemdikbudristek serta tiga narasumber lainnya yang merupakan penerima BPI dari berbagai jenjang dan program kategori.
BPI adalah perluasan program Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2021. Kini, sudah sebanyak 22.180 penerima beasiswa mendapatkan manfaat dari BPI. Perluasan beasiswa LPDP memberikan kesempatan bagi peningkatan kapasitas melalui program gelar maupun non-gelar. Melalui program ini, pemanfaatan dana abadi pendidikan yang dikelola oleh LPDP dapat menjangkau sasaran yang lebih luas, beragam, dan tepat sasaran.
Kegiatan ini diselenggarakan secara daring lewat Zoom Meeting dan dan disiarkan langsung secara streaming pada kanal YouTube resmi Kemdikbudristek.
Selaku Ketua Puslapik, Abdul Kahar menjelaskan latar belakang adanya perluasan LPDP tersebut hingga diadakannya progam BPI. Yang menjadi latar belakang, katanya, ialah untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada yang menjadi target dari peningkatan sumber daya manusia (SDM) di bawah Kemdikbudristek yang bekerja sama dengan LPDP.
“Apakah itu dosen, apakah itu guru-guru kita, apakah itu teman-teman kita, pelaku budaya, atau adik-adik, dan anak-anak kita yang punya prestasi serta talenta khusus ini betul-betul bisa dikelola atau dimanfatkan secara maksimal,” jelasnya kepada peserta yang hadir, Kamis (28/4/2022).
Abdul Kahar juga menambahkan, khusus untuk program beasiswa dari dana pengembangan LPDP terbagi menjadi dua kategori besar, yakni degree dan non-degree. Non-degree sama halnya seperti program Kampus Merdeka. Sedangkan degree untuk jenjang Strata Satu (S1) masih terbatas dan hanya terdapat tiga macam,di antaranya pelaku budaya, calon guru SMK, dan siswa berprestasi.
Lanita Bernadetta Munthe, salah satu penerima BPI Program S2 dari Guru Tenaga Kerja Kependidikan (GTK) Universitas Negeri Medan mengungkapkan alasanya terkait motivasinya untuk melanjutkan studi S2 dikarenakan ingin memberikan pengalaman pembelajaran yang terbaik bagi siswanya di sekolah.
Selain itu, agar bisa meningkatkan metode pembelajaran sehingga sesuai dengan kebutuhan sekarang untuk generasi milenial agar bisa lebih peka terhadap teknologi.
“Kami guru dan saya pribadi sangat berterima kasih dengan adanya program ini. Kami sangat antusias karena ini merupakan apresiasi untuk kami para guru dengan memberikan pendidikan yang lebih tinggi karena guru memang layak untuk diberikan pendidikan yang lebih tinggi,” ungkap Lanita, Kamis (28/4/2022).
Di kesempatan yang sama, Nova Aurorra Bawono, penerima BPI Program S1 dari Program Prestasi Talenta, Universitas Brawijaya (UB) mengatakan berkat program ini mimpinya untuk berkuliah bisa terwujud.
“Alhamdulillah doa saya dikabulkan, saya mendapat manfaat dengan adanya BPI melalui prestasi talenta yang saya punya,” ujarnya, Kamis (28/4/2022).
Fachrunnisa Asshidiq, seorang mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai peserta webinar ini mengungkapkan tema webinar tersebut sangat menarik dalam pembahasannya tentang beasiswa.
Menurutnya webinar ini sangat membantu karena dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang tidak mampu dapat meneruskan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ia berharap agar kemendikbud lebih banyak memberikan kuota program beasiswa agar mahasiswa di seluruh Indonesia dapat meneruskan pendidikan.
“Adanya program ini agar pendidikan di Indonesia juga merata dan mengalami peningkatan,” tuturnya, Jumat (29/4/2022).
Reporter : Wigati Hidayana Fajri
Editor : Ashari Thahira