Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) yang merebak sejak bulan Maret merupakan salah satu momentum yang ditunggu oleh para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tahap demi tahap, mulai dari sosialisasi, pendaftaran, pengumuman kandidat, hingga debat calon presiden mahasiswa (capresma) dan calon wakil presiden mahasiswa (cawapresma) tak luput dari pengamatan para mahasiswa UMS.
Di sisi lain debat yang menampilkan dua pasangan calon (paslon) capresma dan cawapresma sendiri mengalami keterlambatan dan kurang terasa hidup, karena durasi waktu dan audiens yang kurang. Meski begitu debat terbuka ini diharapkan oleh para mahasiswa agar tiap paslon dapat menunjukkan kualifikasi dan arah gerak mereka. Para mahasiswa dapat menilai sendiri, bagaimana kualitas kedua paslon dalam menghadapi pemilwa ulang di debat ini.
Beberapa komentar yang muncul mengeluhkan sosialisasi dan penyebaran informasi yang serba mendadak, menanggapi hal ini Tim Taktis yang terdiri atas Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPM-F) berpendapat bahwa panitia ini sendiri terbentuk atas kondisi di luar birokrasi yang ada, serta tidak memiliki banyak waktu untuk membentuk dan mengkonsep sepadat mungkin segala rencana Pemilwa ulang ini.
Selain itu yang juga dapat menjadi perhatian nantinya yakni keterbukaan dan transparansi data dari Pemilwa ulang ini. Tentunya segala prosedur dan sistem Pemilwa ini harus ditampilkan secara jelas dengan data yang jelas pula.
Apalagi Pemilwa ini akan diselenggarakan secara full online, tentu memerlukan persiapan yang matang baik dari media sarana dan persiapan pendukung lainnya. Hal ini dapat menjadi pekerjaan rumah untuk Tim Taktis agar meningkatkan kinerjanya supaya segala prosesnya berjalan semaksimal mungkin.
Momentum Pemilwa ini digadang-gadang merupakan salah satu upaya penghidupan demokrasi di kampus UMS. Apalagi bagi angkatan 2020 dan 2021, Pemilwa dapat dikatakan sebagai barang baru yang akan menambah pengalaman mereka, dalam hal ini tentang demokrasi di lingkup kampus.
Maka sudah seharusnya segalanya dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Seluruh mahasiswa UMS harus dapat menentukan pilihannya dengan jeli, agar ke depannya tidak ada keluhan yang muncul jika pemimpin yang mereka pilih tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.