Hendika Pertama Putra atau yang kerap disapa dengan Hendika, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), kelahiran Surakarta, 31 Agustus 2000 berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan menyumbangkan medali emas di ajang SEA Games Vietnam 2021. Hendika berhasil memenangkan perlombaan di cabang olahraga panahan.
Hendika tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes. Seperti remaja pada umumnya Hendika memiliki tekad yang kuat untuk meraih mimpinya. Hendika menekuni olahraga panahan sejak kecil. Pertama kali belajar olahraga panahan Hendika mencoba iseng dengan menggunakan bambu dan kardus sebagai target panahnya.
Melihat bakat yang dimiliki Hendika, dirinya diajak oleh orang tua dari teman dekatnya, yang merupakan penderita difabel yang juga merupakan atlet panahan, agar Hendika mendafarkan diri di cabang olahraga panahan resmi.
Berawal dari hal itu, Hendika mulai menekuni bakatnya dalam bidang olahraga panahan. Latihan pertamanya dilaksanakan pada tahun 2013 akhir yang mana latihannya masih menggunakan karet. Barulah ketika mengikuti event pelajar, Hendika menggunakan busur nasional. Pada tahun 2015 Hendika pindah di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga (PPLP) Jawa Tengah yang bertempat di Semarang. Bersamaan dengan itu Hendika ikut serta menjadi Tim Pra-Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON) Jawa Tengah. Namun usahanya belum membuahkan hasil. Tahun 2016 Hendika harus menelan kekecewaan karena dinyatakan tidak lolos dalam Tim PON. Tidak berhenti sampai di situ Hendika kemudian pindah dalam Divisi Compound hingga sekarang dan masuk ke dalam Timnas Cabang Olahraga Panahan.
Berangkat dari itu karena niat yang tulus dan jiwa pantang menyerahnya, kata gagal sudah menjadi makanan sehari-hari. Namun dengan hal tersebut, Hendika merasa setiap proses memiliki suka duka masing-masing sesuai dengan porsinya.
“Suka duka saya dalam mengikuti cabang olahraga panahan saat saya mampu melampaui target yang kita inginkan dan menjadi juara, dukanya lebih kepada apabila ada kerusakan alat yang bisa berubah fatal pada atlet hingga mengakibatkan cidera,” tutur laki-laki kelahiran Surakarta, 31 Agustus 2000 kepada Tim Pabelan-online.com.
Tak hanya berminat dalam olahraga panahan, Hendika juga memiliki hobi motoran dan juga mendengarkan musik. Selain kesibukannya mengasah bakat dengan mengikuti pertandingan di cabang olahraga panahan, Hendika juga harus mengatur kesibukannya pada kuliah seperti mahasiswa pada umumnya dan mengatur waktu dengan baik. Hendika tertarik dengan cabang olahraga panahan karena menurutnya olahraga panahan sesuatu yang unik dan tentunya menantang.
Sebelum memenangkan kejuaraan SEA Games Vietnam dari sekian perlombaan cabang olahraga panahan yang ia ikuti, Hendika sudah memenangkan kejuaraan seperti mendapatkan perunggu dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2017, dua Emas serta lima perunggu dalam Kejuaraan Nasional Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) 2017, empat medali emas dalam Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) 2018, dan satu torehan medali emas di Kejuaraan Nasional 2018.
Di SEA Games ini Hendika turun pada nomor beregu mens compound di Hanoi Sport Training dan Competition Centre Nhon Town Nam Tu Liem District. Hendika dan tim berhasil mengalahkan tim Malaysia dengan skor 230-229.
“Saya ikut serta dalam SEA Games di Vietnam untuk pertama kalinya dan ini merupakan pengalaman yang berharga, saya tidak pernah memiliki firasat apa pun tetapi yakin akan meraih mendali emas,” tuturnya.
Kata Hendika, sikap yang perlu menjadi teladan bagi anak muda di luar sana adalah memiliki sifat pantang menyerah dan tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Meskipun sudah mengalami kegagalan tetapi hal tersebut tidak membuatnya menyerah begitu saja.
Menurutnya hal tersebut mampu dijadikan semangat tersendiri karena kesempatan tidak akan datang kedua kalinya. Dan jangan pernah mengabaikan support system dari orang-orang di sekitar karena hal itu merupakan hal yang penting. Dengan memenangkan medali emas pada kejuaraan SEA Games Vietnam Tingkat Internasional menjadi penyemangat tersendiri untuk mengikuti event-event yang sudah menanti ke depannya.
“Terkait dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya akan menjadi tolok ukur saya dan juga menjadi koreksi bagi diri saya untuk lebih baik kedepannya,” tutur Hendika.
Tak hanya mengharumkan Indonesia dalam kancah Internasional ia juga membawa nama baik Kampus tempatnya menuntut ilmu. Rektor Universitas Negeri Semarang merasa bangga kepada Mahasiswa FIK Unnes yang berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan sebagai prestasi gemilang di kancah Internasional. Dalam berbagai event nasional maupun internasional, atlet-atlet Unnes akan terus dipacu untuk terus menorehkan prestasi terbaiknya.
Hal tersebut juga mampu mendorong kampus memiliki reputasi yang baik dan memiliki daya saing di kancah internasional. Menurut Hendika, hal itu mampu menjadikan motivasi bagi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk menjadikan inspirasi agar mahasiswa dan dosen mampu mengembangkan kemampuannya untuk menunjukkan prestasi terbaiknya.
Motivasi yang dapat dijadikan acuan dari sosok Hendika selain dengan sifat pantang menyerahnya juga dapat dari keikhlasannya untuk melakukannya dengan sepenuh hati. Selain motivasi dari orang di sekitarnya ia juga memiliki motivasi tersendiri.
“Selalu berfikir positif dan melakukan hal yang bisa berguna untuk orang-orang di sekitar kita agar mampu merasakan dampak positifnya,” Hendika menutup sesi wawancara dengan pesan semangat.
Reporter : Lina Yuniati
Editor : Tsania Laila Magfiroh