Skripsi sebagai jalan menuju kelulusan, bukanlah hal asing bagi para mahasiswa. Bahkan sering kali perihal skripsi ini menjadi momok menakutkan bagi sebagian mahasiswa lainnya. Karena prosesnya yang sering kali panjang dan penuh perjuangan, maka skripsi praktis menjadi tanggung jawab yang membebankan pundak mahasiswa. Jalan untuk menuju kelulusan sendiri, tidak terbatas dengan penyajian penelitian dalam bentuk tulis.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh tiga mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang menciptakan projek film berupa dokumenter sebagai tugas akhir karya pengganti skripsi.
Film dokumenter yang mengangkat isu lingkungan tersebut menunjukkan kepekaan mereka sebagai mahasiswa dalam melihat permasalahan-permasalahan lingkungan yang juga berdampak pada masyarakat.
Mahasiswa sebagai agen perubahan, memang diharapkan membawa dampak signifikan, utamanya saat terjun di masyarakat kelak. Karena pada masyarakatlah nantinya mereka bergumul dalam kehidupannya sehari-hari.
Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk peka pada arus dinamika di masyarakat yang berubah seiring berjalannya waktu. Dewasa ini, kerusakan lingkungan sedikit banyak mengambil pengaruh besar pada arah kebijakan yang diterapkan. Hal ini sebisa mungkin tidak luput dari perhatian mahasiswa yang kelak akan menjadi penerus roda kehidupan saat ini.
Diharapkan mahasiswa Indonesia nantinya termotivasi dan berkeinginan juga membuat suatu karya atau penelitian yang memiliki manfaat dan berdampak serta berpengaruh positif bagi masyarakat luas. Sehingga penelitian pada skripsi tidak hanya menjadi tumpukan kertas yang hanya sebagai penggugur kewajiban syarat kelulusan.