UMS, pabelan-online.com – Aliansi mahasiswa Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mataram melakukan aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi ini dilaksanakan pada Rabu, 31 Agustus 2022 di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB.
Dilansir dari Lombok Post, Dwi Alam Ananami Putra, selaku Ketua HMI Mataram menyampaikan tiga tuntutan yang dibawa dalam aksi, yaitu menolak kenaikan BBM subsidi, kenaikan tarif dasar listrik, dan pemberantasan terhadap mafia migas dan pertambangan. Di mana ketiga tuntutan ini disampaikan ke pihak DPRD NTB sebagai perpanjangan tangan kepada pemerintah pusat.
“Kenapa ini menjadi isu yang perlu kita tuntut karena kenaikan harga BBM sangat berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia. Apalagi dengan kondisi perekonomian kita sedang di angka yang tarafnya cukup rendah,” tambahnya, Rabu (31/8/2022).
Dari pantauan Lombok Post, aksi demo ini sempat terjadi kericuhan dan anarkis, di mana massa aksi demo cukup lama berdiri dan menyuarakan tuntutan mereka sekitar satu hingga dua jam.
Selain itu, karena Ketua DPRD NTB berhalangan hadir sehingga yang menemui mahasiswa adalah Wakil Ketua I DPRD NTB, Naufal Furqoni Farinduan. Namun, ia dinilai tidak kooperatif sehingga memicu emosi para massa demonstran.
Hingga pada pukul 13.45 WITA, akhirnya Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda menemui para mahasiswa untuk menerima tuntutan terkait rencana kenaikan BBM subsidi. Isvie menyebutkan bahwa rencana kenaikan ini merupakan keputusan dari pemerintah pusat yang tentunya akan memikirkan hal yang terbaik untuk negara.
Isvie juga mengatakan, bahwa beberapa tuntutan terkait penolakan rencana kenaikan BBM subsidi awal September 2022 lalu yang telah disampaikan para mahasiswa akan dilanjutkan kepada pemerintah pusat.
“Besok pagi kami akan kirimkan suratnya ke pusat,” sambungnya, Rabu (31/8/2022).
Kepada reporter Pabelan-online.com, mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Sosiologi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Angela Diah Natali Putri menyampaikan pendapatnya mengenai isu nasional kenaikan harga BBM ini.
Menurutnya, kenaikan BBM tersebut bisa memiliki dampak yang besar dan akan mempengaruhi ke sektor-sektor lain.
Selain itu, hal ini juga bisa menimbulkan inflasi, apalagi saat ini sedang dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Ia juga menyarankan agar pemerintah mulai membuat kebijakan untuk membangun energi yang terbarukan yang bisa menggantikan penggunaan BBM.
“Ayo bertanggung jawab, kan, subsidi itu program kalian (pemerintah –red) biar masyarakat sejahtera, bagaimana caranya biar subsidi itu bisa terpenuhi terus,” pinta Angel, Sabtu (3/9/2022).
Menurut Angel aksi yang dilakukan oleh mahasiswa sudah benar karena membantu menyuarakan suara rakyat yang resah jika BBM naik. Apalagi rakyat yang keadaan ekonominya kurang baik dan mereka tidak bisa menyampaikan suaranya ke pemerintah langsung.
“(Kepada mahasiswa –red) Jangan lelah menyuarakan suara rakyat kecil,” pesannya.
Reporter : Ashari Thahira
Editor : Anisa Fitri Rahmawati