Senin, Januari 30, 2023
Pabelan Online
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Pabelan Online
No Result
View All Result
Home Serba-serbi Resensi

Sayap-Sayap Patah: Dari Kisah Pilu Keluarga Sampai Pertumpahan Darah

15/09/2022
in Resensi
0
Sayap-Sayap Patah: Dari Kisah Pilu Keluarga Sampai Pertumpahan Darah
0
SHARES
29
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Judul film        : Sayap-Sayap Patah

Sutradara         : Rudi Soedjarwo

Produser          : Yoen K, Denny Siregar

Penulis             : Monty Tiwa, Eric Tiwa, Alim Sudio

Pemeran          : Nicholas Saputra sebagai Adji, Ariel Tatum sebagai Nani, Iwa K sebagai Leong

Durasi              : 110 menit

Rilis                 : 18 Agustus 2022

Rudi Soedjarwo menjadi sutradara dari film Sayap-Sayap Patah yang sudah tayang sejak 18 Agustus 2022. Film tersebut merupakan hasil garapan Maxima Picture dan Denny Siregar Production.

Film yang dibintangi oleh sejumlah artis ternama seperti Nicholas Saputra, Ariel Tatum, dan Iwa K ini beraliran romantis yang dibalut dengan adegan aksi.

Sayap-Sayap Patah terinspirasi dari sebuah tragedi kerusuhan Markas Komando (Mako) Brigadir Mobile (Brimob) di Depok pada tahun 2018.

Film ini menampilkan kehidupan seorang Detasemen Khusus (Densus) 88 yang diambang dilema antara keluarga dengan pekerjaan. Sebuah konflik yang sebelumnya belum pernah ditampilkan di film lain.

Ketegangan dan adegan aksi terjadi ketika para tahanan berhasil menjebol ruang tahanan (Rutan) Mako Brimob. Dari situlah terjadi pertumpahan darah antara para narapidana dengan Densus 88.

Film ini menceritakan seorang sepasang suami istri, Adji (Nicholas Saputra) dan Nani (Ariel Tatum). Adji berprofesi sebagai seorang anggota Densus 88 yang diberi tugas untuk mencari pelaku terorisme yang terlibat dalam kerusuhan di Mako Brimob. Padahal pada saat itu, Nani sedang hamil tua.

Adji sering meninggalkan Nani karena sedang bertugas. Alhasil, Nani kerap khawatir karena pekerjaan sang suami yang tinggi akan risiko.

Karena tidak ingin terlalu sering khawatir, yang nantinya membuat bayi di dalam kandungannya bermasalah, akhirnya Nani pindah ke rumah ibunya di Jakarta.

Sementara itu, Adji masih harus profesional dalam pekerjaan sehingga memaksa Adji untuk tetap melaksanakan tugas. Di sisi lain, Nani sedang berjuang sendiri untuk melahirkan anak pertamanya dengan Adji.

Menurut saya, film ini dikemas dengan cukup baik. Sebagai orang awam, saya dapat mengetahui hal apa saja yang terjadi di dalam kehidupan seorang angtota Densus 88.

Pemeran film ini mampu memerankan karakter dan membawakan emosi yang tepat sepanjang film. Contohnya pada salah satu adegan di mana Adji yang sedang mempertahankan Mako Brimob dari serangan narapidana.

Menariknya film ini menampilkan rapper senior, Iwa K yang berperan sebagai tokoh antagonis bernama Leong yang menjadi bagian dari salah satu jaringan teroris.

Minus dalam film ini ialah ada beberapa instrumen yang difungsikan sebagai latar belakang film memiliki volume suara yang terlalu tinggi. Jadi menurut saya kurang pas dan membuat dialog pemeran kurang jelas. Tidak hanya satu scene saja yang volumenya tertalu tinggi, ada beberapa scene lainnya.

Secara keseluruhan, film ini mengajarkan untuk menerima keadaan dan terus berusaha bangkit dari keterpurukan. Film Sayap-Sayap Patah merupakan salah satu film yang patut direkomendasikan untuk ditonton.

Penulis            : Wita Ayu Widyadhari

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universits Muhammadiyah Surakarta

Editor             : Aliffia Khoirinnisa

 

 

Tags: Ariel TatumDenny Siregar ProductionDensus 88Maxima PictureNicholas SaputraSayap Sayap Patahterorisme
Previous Post

DEMA UIN Antasari: Kami Tidak Melakukan Pungli

Next Post

Tingkatkan Minat Literasi Mahasiswa Baru Lewat Bazar Buku

Related Posts

Cerita Dua Ulama Besar: Satu Tujuan dalam Pergerakan yang Berbeda
Resensi

Cerita Dua Ulama Besar: Satu Tujuan dalam Pergerakan yang Berbeda

by pabelan
11/11/2022
Kisah Cinta di Atas Kanvas
Resensi

Kisah Cinta di Atas Kanvas

by pabelan
26/10/2022
Metamorfosa Samsa: Dilema Problematik Kehidupan
Resensi

Metamorfosa Samsa: Dilema Problematik Kehidupan

by pabelan
11/10/2022
Kisah Hidup Anak Wayang dalam Babak
Resensi

Kisah Hidup Anak Wayang dalam Babak

by pabelan
23/09/2022
Datang dan Sanggupi Aturan, Jika Tidak Kau Akan Menjadi Hantu
Resensi

Datang dan Sanggupi Aturan, Jika Tidak Kau Akan Menjadi Hantu

by pabelan
06/07/2022
Next Post
Tingkatkan Minat Literasi Mahasiswa Baru Lewat Bazar Buku

Tingkatkan Minat Literasi Mahasiswa Baru Lewat Bazar Buku

Premium Content

PPA Masih Terkendala Materi dan Dana

Peserta Masta Alami Gangguan Jiwa

28/08/2013
Racana Gelar Donor Darah

Racana Gelar Donor Darah

05/10/2011
Belum Usai Bahas LPJ, Sidang Umum Kembali Dipending

Belum Usai Bahas LPJ, Sidang Umum Kembali Dipending

16/03/2022
Pabelan Online

© Copyright - LPM Pabelan 2022

Profil LPM Pabelan.

Navigasi

  • Cara Mengirim Tulisan
  • Editorial
  • Home
  • REDAKSI Pabelan-Online 2022
  • Struktur Pengurus LPM Pabelan Periode 2022
  • Warta
  • Tentang LPM Pabelan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Headline
  • Warta
    • Liputan Khusus
    • ranah mahasiswa
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
  • Cara Mengirim Tulisan

© Copyright - LPM Pabelan 2022

Profil LPM Pabelan.