Beberapa saat lalu kasus pengedaran dan pemakaian ganja oleh mahasiswa di sebuah perguruan tinggi asal Sumedang, Jawa Barat menggegerkan banyak pihak. Kampus yang sebagaimana fungsinya sebagai tempat dalam belajar dan mengembangkan keilmuan, oleh sebuah oknum dimanfaatkan menjadi lokasi untuk perbuatan kriminal tersebut.
Hal ini menimbulkan pertanyaan perihal lemahnya penjagaan keamanan terhadap lingkungan kampus. Hanya karena tidak ada kasus serupa terungkap, bukan berarti semua kampus telah terjaga keamanannya.
Kampus sebagai tempat menempuh jenjang studi, memang menyediakan banyak fasilitas. Mulai dari fasilitas dalam kaitannya dengan proses pendidikan hingga fasilitas umum penunjang kegiatan perkuliahan.
Dalam kasus pengedaran ganja membuat kita bertanya-tanya, bagaimana ruang kegiatan mahasiswa yang berada dalam lingkungan kampus yang harusnya terjamin keamanannya tersebut dapat lolos dari pengawasan pihak kampus.
Mahasiswa agaknya terlalu diberikan kebebasan dan kurang mendapat pengawasan akan tindakan tersebut, apalagi dalam kasus ini mahasiswa tersebut mengedarkan dan mengonsumsi ganja. Hal ini semestinya dapat dicegah lebih awal dan diawasi agar tidak sampai terjadi.
Pengawasan kampus yang lemah ini dapat memungkinkan banyaknya kejadian-kejadian dan kegiatan negatif lainnya terjadi. Perlu adanya pengawasan lebih ketat dari pihak keamanan kampus agar kampus yang sejatinya menjadi tempat dalam belajar dan menempuh pendidikan tidak dimanfaatkan untuk perbuatan yang negatif.
Selain itu, dari pihak kampus semestinya dapat menyelenggarakan upaya preventif agar kejadian serupa tidak lagi terulang. Misalnya dengan mengadakan seminar atau sosialisasi terkait bahaya dan sanksi, dalam hal ini terkait kasus pengedaran narkotika.
Mahasiswa sesungguhnya memiliki fasilitas untuk mengembangkan minat dan bakatnya yang tersedia dalam lingkup kampus. Adakalanya dalam kegiatan studi tersebut mahasiswa jenuh dan membutuhkan hiburan, tetapi hal itu semestinya disalurkan dengan jalan yang benar.
Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan positif dan mengembangkan minat bakatnya dengan cara yang semestinya, harusnya bisa mencegah mereka untuk penasaran akan tindakan negatif, dalam hal ini yakni kasus pengunaan dan pengedaran ganja tersebut.
Juga menjadi tugas pihak kampus untuk memberikan wadah kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat agar mahasiswa tidak terpapar oleh bahaya narkotika tersebut.