UMS, pabelan-online.com – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertema “Moderasi Beragama”, dengan menggandeng empat perguruan tinggi. Keempat perguruan tinggi tersebut, yakni Universitas Tadulako (Untad), Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH), Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia (STTII), dan Universitas Alkhairaat.
Kolaborasi ini bertujuan untuk peningkatan pemahaman dan bentuk implementasi moderasi beragama.
Melansir dari sulteng.antaranews.com, Sagaf S.Pettalongi selaku Rektor UIN Datokarama mengatakan, bahwa kolaborasi dengan empat perguruan tinggi tersebut merupakan satu wujud dari komitmen untuk optimalisasi pembinaan masyarakat melalui pendekatan moderasi beragama.
Pihaknya menjelaskan, terkait KKN berbasis kolaborasi moderasi beragama, yang dalam teknis pelaksanaannya melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta di Sulawesi Tengah.
Terkait pelaksanaan KKN Moderasi Beragama, UIN Palu menurunkan 1.126 mahasiswa, terdiri dari lima mahasiswa Untad, empat mahasiswa STAH, tiga mahasiswa STTII, dan tiga mahasisa Universitas Alkhairaat.
Para mahasiswa tersebut akan berkolaborasi di lokasi KKN yang meliputi Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong. KKN ini akan melaksanakan kegiatan pembinaan masyarakat selama sebulan penuh, mulai dari 9 November sampai 9 Desember 2022.
“Tentu ini tidak sekadar memperkuat hubungan kelembagaan antara UIN Palu dengan Untad, STAH, STTII, dan Universitas Alkhairaat, tetapi lebih dari itu adalah sebuah komitmen bersama untuk membina masyarakat,” ujarnya, Sabtu (5/11/2022).
Sagaf yang juga Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulteng, meminta mahasiswa peserta KKN untuk mengedepankan sikap dan pemikiran yang moderat juga humanis melalui kehidupan sosial keagamaan, utamanya selama berada di lokasi KKN tersebut.
Sagaf menambahkan, mahasiswa peserta KKN harus mampu berkoordinasi dan membangun komunikasi positif dengan pemerintah desa atau kelurahan, tokoh agama, pemuda, dan tokoh perempuan terkait dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan selama di lokasi KKN.
“KKN ini menjadi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana, agar bisa sukses dalam ber-KKN. Maka, mahasiswa harus mampu berbuat hal-hal positif di masyarakat dengan menonjolkan sikap dan pemikiran yang moderat serta humanis,” tutur Sagaf.
Khadijah Albar Hanafi, mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta, berpendapat jika kegiatan KKN kolaborasi ini penting dilakukan karena pemahaman moderasi beragama berguna untuk masyarakat Indonesia yang kompleks, dengan perbedaan agama dan keyakinan.
Dengan ini, masyarakat agamis Indonesia yang kompleks akan berbaur menjadi satu dan menciptakan kerukunan dalam beragama.
Menurut Albar, UIN Datokarama Palu sebagai universitas Islam yang menginisiasi kegiatan KKN ini membuktikan bahwa wacana moderasi beragama memang nyata diimplementasikan.
Dengan adanya kegiatan KKN kolaborasi lintas agama ini, pemahaman moderasi beragama akan dapat dipahami secara menyeluruh.
“Karena dalam moderasi beragama, kita diajarkan untuk moderat dalam beragama tidak terlalu kaku, tidak terlalu ekstrem juga,” ujarnya, Jumat (11/11/2022).
Selanjutnya, Albar mengatakan bahwa mahasiswa akan lebih memaknai hakikat, fungsi, dan implementasi dari moderasi beragama itu sendiri.
Ia berharap KKN Kolaborasi Moderasi Beragama ini akan berlanjut, tidak hanya diadakan oleh internal UIN Datokarama Palu saja, tetapi bisa menginspirasi UIN lain untuk melakukan hal serupa.
“Belajar dan menerapkan moderasi beragama yang timing-nya dipaskan dengan KKN sebagai bentuk pengabdian di masyarakat dengan menggandeng universitas lintas agama lainnya,” harap Albar.
Reporter : Baelqis Yasminagara
Editor : Ashari Thahira